Lihat ke Halaman Asli

Cara Mengapresiasi Seni Pertunjukan

Diperbarui: 3 Juni 2016   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pengertian apresiasi pada bidang seni bisa diartikan sebagai menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya.

Mengapresiasi sebuah seni tidak hanya dengan ucapan, tapi juga dengan perbuatan. Salah satu contohnya adalah dengan menyimpan rekaman dan foto dari sebuah seni. Lantai 8 West Mall Grand Indonesia, kini ternyata menyimpan kekayaan budaya dan wisata Indonesia yang bisa Anda saksikan secara gratis hasil kerjasama Bakti Budaya Djarum Foundation.

Bertemakan Galeri Indonesia Kaya (GIK), tempat ini menyediakan kesempatan bagi siapapun yang ingin mengenal kekayaan budaya dan wisata Indonesia dengan sebelas aplikasi yang menarik, unik, sekaligus seru.

Ukiran rotan berbentuk melengkung di langit-langit akan menyapa Anda begitu memasuki tempat ini. Setelahnya, tiga layar besar akan menghadirkan video pemuda dan pemudi dalam ragam busana tradisional yang menyapa Anda dengan sembilan bahasa daerah. Setelahnya ada sebuah video mapping wayang kulit yang siap menceritakan penggalan-penggalan kisah Mahabarata, tentang Pandawa melawan Kurawa.

Uniknya semua aplikasi yang ada di GIK bisa dinikmati hanya dengan menyentuh layar multimedia. Bukan hanya mendapatkan informasi, Anda dan keluarga juga bisa menikmati alat musik atau permainan tradisional yang bisa dicoba. Di aplikasi Melodi Alunan Daerah, siapapun pasti bisa memainkan alat musik tradisional Indonesia. Bukan hanya bermain atau belajar lagu-lagu daerah, tetapi juga mengaransemen musiknya sendiri. Sajian hiburan multimedia ini akan menghadirkan informasi yang membahas seluk beluk Indonesia dari banyak sisi: geografis, kebiasaan, dan asal-usul.

Dengan teknologi digital, GIK mengemas budaya dalam unsur kekinian dan menyajikan informasi tradisi budaya dengan lebih interaktif dan menarik. Ruang publik ini merupakan yang pertama dan satu-satunnya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline