Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Islam sebagai Pendidikan Alternatif, Bisakah?

Diperbarui: 31 Desember 2023   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

id.pngtree.com

Saat di kota Makkah, nabi Muhammad Saw sering dihalang-halangi kegiatan dakwahnya, oleh sebab itu dirinya hijah ke kota Madinah. Di kota itulah ia dihormati sebagai pemimpin panutan. Hijrah ialah titik balik atau keluar dari suatu keadaan yang sulit untuk mencapai tujuan dengan kerja keras seperti pepatah lama berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, berjaya kemudian.

Pendidikan yang terus berkembang dari masa ke masa membawa hasil kemajuan yang luar biasa dalam urusan teknologi. Namun, kemajuan itu seringkali tak diiringi kebijaksanaan dalam pemanfaatannya. Contohnya alat-alat canggih digunakan untuk saling berperang dan melukai, media sosial untuk menyebarkan keburukan dan perundungan. Jika mengacu pada hal ini, tujuan utama pendidikan untuk memanusiakan manusia telah melenceng. Pendidikan semestinya menghasilkan manusia-manusia yang jujur, memiliki prinsip, dan mengedepankan kebersamaan.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebutlah, lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah mengambil peluang dan peran menyampaikan pendidikan yang mengantarkan pada kesejahteraan dan persamaan manusia. Pendidikan Islam seharusnya bisa menjadi alternatif di dunia pendidikan, yang menonjolkan pendidikan karakter dan perilaku baik. Konsep pendidikan Islam memiliki tiga landasan, yaitu iman, ilmu, juga amal.

----

Kontributor: Jemi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline