Lihat ke Halaman Asli

jemariku

JEjak MAnusia dalam RIngkasan dan KUtipan

Sekeranjang Qur'an

Diperbarui: 16 Desember 2021   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

en.al-dirassa.com

Faidah dari: Ust. Mubarok Bamu'allim, hafizhahullah.

Seorang anak mengamati bagaimana ayahnya rajin membaca Al-Qur'an namun tak kunjung hafal selain Al Fatihah dan surat-surat pendek. Ia lalu berkata pada ayahnya : 

"Wahai ayah, engkau rajin membaca Al-Qur'an namun tak kunjung engkau hafal selain sedikit. Lalu apa gunanya buatmu?"

Ayahnya menjawab :
"Ada gunanya, permisalan bacaanku ini seperti jika engkau mengambil air laut dengan keranjang bambu."

"Bagaimana bisa? Tentu airnya akan keluar melalui celah keranjang." Sangkal anaknya.

"Kalau engkau benar ingin tahu, cobalah lakukan saja." Jawab ayahnya.

Maka si anak mengambil keranjang bambu yang biasa mereka gunakan menampung arang untuk mengambil air laut. Berkali-kali ia mencoba mengambil tapi sia-sia, airnya selalu menerobos celah-celah keranjang bambu tersebut.

Pada akhirnya, si anak menyerah karena lelah, ia protes pada ayahnya, "Sungguh ini pekerjaan yang sia-sia. Tidak ada gunanya, yah."

"Tidak," jawab ayahnya, "Engkau memang tidak bisa mengambil air laut, tapi coba lihat keranjang bambu itu."

Si anak melihat dan ia baru menyadari kalau keranjang itu kini bersih tanpa ada bekas hitam dari arang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline