Lihat ke Halaman Asli

jemari Kreasi

Para kreator

Tragedi Jeruk Nipis

Diperbarui: 1 Oktober 2019   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

TRAGEDI JERUK NIPIS
(Veradina Rahmawati)
#cerpen

"Mas, mau kemana?"

"Ke masjid Dek."

"Nggak denger adzan. Mampiri belikan jeruk nipis ya, adek beli ikan lupa beli jeruk."

"Belum adzan sih, tapi sebentar lagi. Ok, jeruk nipis ya." Kusodorkan tangan, Nana menciumnya dengan hikmad, kuelus kepalanya, menempelkan bibir di dahi kemudian berlalu.

"Jangan lupa ya, Mas! Jangan sampai ikannya busuk!"

Masih terdengar teriakan istri bawelku, sebelum hilang tertelan deru motor.

*****

Keluar masjid persis saat benda persegi di dinding menunjukkan waktu 18.35. Menyusuri jalan desa yang lengang, mampir di sebuah warung sayur, sekantung jeruk nipis berpindah ke gantungan motor.

Melaju beberapa jenak, mataku terserobok sosok yang tengah berjalan tertatih.

Perlahan kutepikan motor. Berusaha menegaskan pandangan, seraut wajah keriput yang kelelahan. Tangannya mengepit sebuah tas hitam agak besar, khas milik wanita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline