Ijinkan aku malam ini mencuri secuil langit kelammu,ibu
Biar kurasakan kembali damainya hutan pinus yang memberi aroma sejuk
Bu
Kali ini jalan setapak arah pulangku; hancur
Ada pribahasa yang mematahkan harapan
Bu, maafkan tangisku yang perlahan turun dari dahan pohon enau.
Aku sedang koma, di kalimat asa. Tadi ada prenjak yang mampir memberiku surat pernyataan. Itu buatku ambruk dalam baca
Bu
Aku tahu, telah keliru memilih mimpi
Saat berdiri mencari selembar hangat dari daun kayu putih, yang kutemui adalah pahitnya sambiloto.
Bu
Apa aku sedang kuwalat untuk menggenggam duri daun pandan, yang berakhir tusukan di tiap belai syahdu siulan murai.
Bu
Saat ini aku benar-benar dalam kalut mendung
Untuk mematik ranting menjadikan abu, rasanya tak kuat lagi menyalakan cahayanya
Bu
Masih bolehkah, jika kurebahlan kembali gulana lapuk batang di pangkuanmu
Solo.28092019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H