Lihat ke Halaman Asli

Rut Sri Wahyuningsih

Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Negara Rugi 271 T, Rakyat Dapat Bencana

Diperbarui: 22 April 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi korupsi, dokumen pribadi

Ini kisah lama, tapi kalau bicara soal korupsinya selalu up to date. Memang agak lain, Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam nyatanya ketakwaannya setipis tisu dibelah 70. Gara-gara kasus korupsi yang viral, nama salah satu selebriti Indonesia, Dewi Sandra terbawa-bawa hanya karena namanya mirip dengan Sandra Dewi istri Harvey Muis tersangka korupsi tambang timah yang kerugian  jika dihitung berdasarkan kerusakan dan biaya pemulihannya akan habis 271 T.

Padahal kedua artis ini bak langit dan bumi, Dewi Sandra hijrah dan menjadi muslimah salih nan anggun. Brand Amsador kosmetik asli Indonesia dan berlabel halal. Sedangkan satunya, Dewi Sandra beragama non muslim. Yang acara pernikahannya bak Cinderella.  

Semuanya terjadi akibat netizen yang kurang literasi. Hingga akun dari artis yang tak bersalah bahkan tak ada kaitannya menjadi bulan-bulanan netizen. Sisi baiknya, netizen masih bisa membedakan mana baik dan buruk, korupsi itu buruk menabung itu baik.

Pengusutan korupsi penambangan timah di lokasi izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk di Provinsi Bangka Belitung oleh  Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) sudah memeriksa sebanyak 142 orang saksi (republika.co.id,27/3/2024).

Kerugian negara dalam kasus korupsi ini diperkirakan mencapai Rp 271 triliun sepanjang 2015 sampai 2022. Direktur Penyidikan Jampidsus Kuntadi mengatakan, nilai kerugian Rp 271 tersebut kemungkinan bisa  bertambah.

Menurut Kuntadi, angka tersebut baru terkait dengan hasil penghitungan kerugian perekonomian negara dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan timah ilegal di lokasi IUP PT Timah Tbk. Sedangkan angka kerugian keuangan negara sampai saat ini, kata Kuntadi masih dalam penghitungan.

Untuk kerugian keuangan negaranya, sampai saat ini kami (Jampidsus) masih dalam proses penghitungan. Masih butuh koordinasi intensif  dengan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), dan ahli-ahli lain dalam rangka merumuskan pengitungan kerugian keuangan negaranya," ujar Kuntadi lagi.

 

Jampidsus-Kejagung menggandeng tim ahli lingkungan hidup dari Institus Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat (Jabar). Awal kasus diumumkan Oktober 2023 hingga Maret 2024 masih menjalani penyelidikan, di rentang waktu itu, mencuat kasus OTT Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor oleh KPK. Bukti nyata bahwa korupsi sudah menggurita sedemikian parah. Hanya menunggu giliran kasusnya terekspos. Sebab kasus korupsi sejatinya tak lagi bicara oknum, tapi susah menjadi dampak sistem.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline