Lihat ke Halaman Asli

Rut Sri Wahyuningsih

Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Allah Maha Kaya

Diperbarui: 23 April 2021   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: desain pribadi/pinterest


Orang sombong dalam Islam adalah orang yang menolak kebenaran. Dengan berbagai dalih berusaha menjauh dari mereka yang mengajak kepada kebaikan, mirisnya cenderung menjauh karena dianggap aneh, terlalu muluk bahkan ada yang komentar pemikirannya terlalu tinggi. Faktanya mereka hanya mau syariat yang mudah sementara yang "sulit" mereka tinggalkan. Padahal sulit karena mereka belum tahu ilmunya.Mereka beranggapan apa yang sudah dalam genggaman mereka cukup sebagai bekal menuju akhirat, hingga memandang sebelah mata pengemban dakwah. Apalagi jika yang dibicarakan adalah Islam Kaffah, ujungnya pasti teroris dan lain sebagainya.

Menyedihkan memang ketika kita melihat kemungkaran, kemudian kita ajak teman lain untuk bersama-sama memperbaiki, jawabannya tak mau ganggu urusan orang. Sudah sama-sama dewasa pastinya ia tahu baik dan buruk. Inilah pemahaman yang salah, syariat dibebankan memang pada mereka yang sudah dewasa, maka memberitahu kesalahan mereka adalah sama dengan membantu kembali ke jalan yang seharusnya ditempuh , yaitu ketaatan.

Katakanlah (Muhammad),"Wahai manusia telah datang kepadamu kebenaran (Alquran) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa mendapat petunjuk, maka sebenarnya (petunjuk itu) untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan aku bukanlah pemelihara dirimu". (QS Yunus 10:108).

Dari firman Allah SWT di atas kita bisa belajar tak usah bersedih jika mengalami penolakan. Allah menghibur Rasulullah  saw dengan mewajibkan menyampaikan kebenaran  kepada manusia. Namun keputusan terakhir berada pada diri manusia itu sendiri, apakah dia menjadikan Al-Quran itu sebagai pegangan hidup atau berpaling darinya. Allah Maha Kaya, tak akan rugi sedikitpun dengan penolakan manusia.

Hidayah sudah ada, ya Alquran itu sendiri, jika masih mencari jelas telah melakukan penolakan akibat hawa nafsunya. Rasulullah saja  bukan wakil Tuhan di dunia ini untuk menentukan nasib manusia dan tidak kuasa memaksa seseorang memberi manfaat dan mudarat. Rasulullah hanya pesuruh Allah yang menyampaikan perintahNya. Apalagi kita, namun kita bisa doakan agar perubahan itu terjadi pada mereka yang kita dakwahi, kiranya Allah Sang Pembolak-balik hati berkenan. Wallahu a' lam bish showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline