Saat ini penggunaan tembakau diakui sebagai salah satu konsumsi terbesar masyarakat. Sebagai ancaman kesehatan dan penyebab utama penyakit tidak menular dan kematian dini di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Efek Samping Penggunaan Tembakau Dalam Jangka Panjang
Penggunaan tembakau di kalangan orang tua atau lansia menyebabkan masalah kesehatan contohnya efek samping yang terkait dengan penggunaan tembakau jangka panjang. Merokok tembakau dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi gangguan kognitif dan demensia pada orang tua dan juga telah dikaitkan dengan banyak kecacatan sensorik, serta hilangnya fungsi, mobilitas dan kemandirian.
Selain itu, ini terkait dengan penyakit yang berkaitan dengan usia di wanita yang lebih tua seperti osteoporosis dan kanker payudara. Berhenti merokok tembakau lebih sulit usia lanjut karena nikotin yang signifikan dan berkepanjangan ketergantungan. Meskipun banyak penelitian telah berfokus pada penggunaan tembakau di kalangan remaja dan orang dewasa, literaturnya kurang ketika memeriksa penggunaan tembakau pada orang tua dan pensiunan.
Riwayat Merokok Di Lingkup Masyarakat
Riwayat merokok tembakau termasuk usia inisiasi merokok, durasi merokok, jenis tembakau, jumlah rokok yang dihisap per hari,percobaan untuk berhenti, niat untuk berhenti, serta mantan perokok dan durasi dan alasannya. Merokok saat ini terbagi menjadi aktif dan pasif. Merokok aktif didefinisikan sebagai penggunaan segala bentuk tembakau selama tiga bulan terakhir sehari-hari. Perokok pasif adalah paparan tembakau bekas di rumah dan/atau di tempat kerja, dan saat ini paparan didefinisikan sebagai berada di ruangan yang sama dengan seorang perokok paling sedikit satu jam/hari selama 12 hari berturut-turut bulan atau lebih.
Mengapa Merokok Dapat Menyebabkan Kecanduan?
Nikotin adalah komponen kimia utama yang ada bertanggung jawab atas kecanduan, yang bergantung pada nikotin jumlah, cara pengiriman dan tingkat penyerapan. Banyak dari orang tua atau lansia yang telah berusaha untuk berhenti merokok, namun sering gagal berhenti ini lah yang mencerminkan tingginya tingkat ketergantungan nikotin yang signifikan sehingga membutuhkan konseling yang tepat, dukungan dan bahkan bantuan medis yang dibutuhkan selama proses berhenti. Merokok tembakau dimotivasi oleh kompleks hubungan antara lingkungan, pribadi, dan faktor psikososial dan efek biologis nikotin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H