Lihat ke Halaman Asli

Jelita Septy Valentara

Universitas Airlangga

Ketidakpercayaan Masyarakat terhadap Program Vaksinasi Covid-19 Akibat Rumor yang Beredar

Diperbarui: 13 Juni 2022   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Coronavirus disease (COVID-19) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan menginfeksi saluran pernapasan manusia. Virus corona ini mulai masuk ke Indonesia sejak bulan Maret 2020. Namun, virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia (WHO, 2020).

Penyebaran virus corona di Indonesia terjadi begitu cepat hingga memakan korban yang sangat banyak. Pemerintah telah membuat protokol kesehatan bagi masyarakat dengan harapan dapat menekan angka kelajuan penyebaran virus corona. Namun, sangat disayangkan masih banyak masyarakat yang tidak mematuhinya. 

Masyarakat Indonesia cenderung meremehkan dan skeptis akan adanya virus corona. Mereka beranggapan bahwa virus corona tidak ada di muka bumi ini dan hanyalah tipu daya dari para oknum. Akibatnya, beberapa masyarakat meremehkan eksistensi virus ini dan tidak mematuhi protokol kesehatan sehingga angka kelajuan penyebaran virus corona meningkat begitu tajam.

Pemerintah tidak tinggal diam dan memikirkan cara untuk menangani permasalahan ini. Salah satu cara yang diterapkan oleh pemerintah adalah pemberlakuan program wajib vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Vaksinasi merupakan pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk imunitas dan memberikan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. 

Sehingga vaksin COVID-19 ini akan menciptakan antibodi pada tubuh seseorang untuk mengurangi aktivitas virus corona di dalam tubuh. Dengan demikian, gejala ataupun kesakitan yang didapat jika terkena virus corona akan lebih ringan.

Program vaksinasi ini diberlakukan dengan harapan seluruh masyarakat Indonesia dapat mencapai herd imunity demi menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia. Namun, lagi-lagi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang termakan rumor negatif mengenai vaksin COVID-19. Banyak sekali rumor negatif mengenai vaksin COVID-19 ini, 

mulai dari efek samping setelah vaksin yang dapat menyebabkan kematian hingga adanya chip pada vaksin untuk melacak keberadaan seseorang. Bahkan dari rumor tersebut menyebabkan banyak masyarakat yang tidak percaya lagi dengan pemerintah. Tidak sedikit yang melontarkan ujaran kebenciannya kepada pemerintah. 

Padahal jika masyarakat Indonesia mencari kebenarannya terlebih dahulu, mereka pasti tidak akan memakan hoaks-hoaks yang beredar secara mentah-mentah.

Bahkan, penolakan dan gerakan anti vaksin tidak hanya terjadi di kalangan awam saja, tidak jarang ditemui justru berasal dari mahasiswa, mereka menuduh vaksin hanya rekayasa pemerintah dan sebagai alat politik pemerintah untuk mendapatkan keuntungan. Padahal sebagai mahasiswa yang berkesempatan mendapatkan pendidikan kita harus bisa menjadi 

agent of change bagi masyarakat. Kebijakan pemerintah tidak akan berhasill tanpa adanya dukungan dari rakyat karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat vaksinasi COVID-19.

Untuk menangkal hoaks-hoaks yang beredar, pemerintah sudah membuat iklan-iklan mengenai program vaksinasi ini. Iklan-iklan tersebut sering kita jumpai di sisi jalan raya berupa baliho, poster, dan semacamnya. Di iklan televisi juga sering dijumpai iklan mengenai fakta-fakta vaksinasi. Selain itu, banyak konten edukasi yang menjelaskan cara kerja vaksin, kandungan dari vaksin itu sendiri, dan efek samping yang dihasilkan setelah seseorang mendapatkan vaksin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline