Lihat ke Halaman Asli

Wujudkan Gen Z Emas Indonesia Melalui Merdeka Belajar; Program MBKM Favorit

Diperbarui: 31 Mei 2023   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Credit: Indosiar

Hi sobat pejuang Merdeka Belajar...

Teman-teman pasti sudah nggak asing ya dengan kebijakan Merdeka Belajar yang diterapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi-apalagi sobat mahasiswa/i Indonesia kelas 2021 karena sewaktu masuk Perguruan Tinggi, bukan sebagai pioneer tapi kita sudah harus beradaptasi dengan skema Kampus Merdeka.

Kampus Merdeka sendiri merupakan salah satu realisasi Merdeka Belajar di lingkungan perguruan tinggi yang memfasilitasi mahasiswa/i untuk dapat mengasah kemampuan diri sesuai dengan minat dan bakat dengan praktik langsung lapangan yakni dunia kerja sebagai langkah awal persiapan karir- dikenal dengan istilah MBKM dalam dunia kampus. Hal tersebut diwujudkan melalui program-progam MBKM seperti Magang bersertifikat dan studi independen, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Wirausaha Merdeka dan IISMA dimana mahasiswa/i tanah air dapat merasakan kebebesan belajar dengan experience-based learning. Perubahan atmosfir pembelajaran yang tidak hanya terfokus pada eksplorasi pengetahuan dan kemampuan pada program studi dan kampus yang diampu (yang bisa bikin jenuh karena ya itu-itu aja), meningkatkan motivasi dan mendorong mahasiswa/i untuk terus mengembangkan kualitas diri sehingga siap berkontribusi nyata bagi negeri tercinta.

Selain manfaat diatas, bagi penulis, konversi kegiatan MBKM dalam SKS yang tidak memperpanjang waktu studi dan uang saku yang didapatkan juga menjadi esensi dari program MBKM. Feeling blessed banget nggak sih? Bisa lulus kuliah tepat waktu+menghasilkan uang yang menjadi pride dan value tersendiri, juga merdeka dalam membentuk karir masa depan ditambah peluang dunia kerja semakin terbuka lebar dengan adanya MBKM yang mendidik kita menjadi SDM unggul. Intinya benefit nya +++.

Sedikit cerita tentang planning aku dan temen-ku selaku mahasiswa semester 4 yang sudah bisa mengikuti seleksi MBKM tahun 2023. Sesama teman kos, kami mengobrol mengenai progress masing-masing terkait MBKM. Sebenarnya sih untuk seleksi program IISMA dan PMM sendiri sudah sedari bulan-bulan awal, namun orientasi kami bukan IISMA ataupun PMM. Nah, menurut aku, hal itu juga yang ditekankan dalam MBKM, dimana selain dapat memilih berbagai program yang disediakan untuk diikuti namun memahami prioritas dalam pengembangan diri sendiri menjadi nilai utamanya. Jadi kalau ditanya soal program MBKM favorit, jawabanku merujuk pada urgensi dan manfaat program yang diambil.  

Sebagai mahasiswi jurusan sastra Indonesia, teman-ku berencana untuk mengambil kampus mengajar. Dia gerak cepat banget mempersiapkan dokumen-dokumen untuk seleksi berkas (tahap awal). Bukan tanpa alasan, dia menjatuhkan pilihan pada kampus mengajar daripada magang maupun wirausaha merdeka. Dengan latar belakang studi sastra bahasa Indonesia, dia menilai bahwa ilmu nya harus dapat bermanfaat seoptimal mungkin untuk generasi negeri. Dia ingin merepresentasikan peranan sastra dalam meningkatkan literasi anak bangsa yang mana tingkat literasi Indonesia masih sangat rendah sebagaimana data yang dirilis oleh Program for International Student Assessment (PISA) OECD 2019 menunjukan Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara. Realita tersebut memotivasi dia untuk berpartisipasi membangun budaya literasi yang kuat di masyarakat negeri, terlebih lagi sebagai bahasa utama ibu pertiwi, dia menilai bahwa mencintai literasi sastra Indonesia penting untuk menjaga nilai-nilai etika, estetika dan moral bangsa. Melalui kampus mengajar, dia berharap dapat mengajarkan dan merevitalisasi sastra Indonesia kepada pelajar-pelajar nusantara terutama mereka yang kurang mampu mengeyam pendidikan berkualitas dan mendorong pemberdayaan masyarakat untuk membudayakan literasi baik secara tradisional maupun digital dengan pembelajaran sastra Indonesia. Selain itu, sertifikat kepesertaan, bantuan UKT dan tunjangan hidup juga menyakinkan dia untuk mengikuti kampus mengajar dan menjadi agen perubahan tanpa harus memikirkan biaya-biaya yang dikeluarkan meninjau latar belakangnya dari keluarga ekonomi menegah ke bawah.

Aku sendiri tertarik mengikuti program Magang Bersertifikat dan Studi Independen (MBSI). Sebenarnya nggak masalah untuk mahasiswa Hubungan Internasional jika mengambil field kampus mengajar---serupa yang ditanyakan oleh salah satu temenku. Namun, ketika masuk dalam lingkungan mengajar, aku menilai akan lebih proporsional dan kompeten apabila dilakukan oleh teman-teman dari studi keguruan---karena mereka memang diarahkan untuk hal tersebut. Ini berdasarkan pengalaman pribadi saja sih karena ibuku seorang guru. Jadi, target aku untuk magang misalnya disalah satu cabang perusahaan e-commerce Indonesia maupun start-up sebagai anak HI dapat mengeksplorasi dan memahami secara komprehensif (praktik langsung) pembentukan relasi, negosiasi maupun pengembangan bisnis pada level domestik dan internasional sehingga membantu perekonomian negeri. Namun, sejauh ini antusiasme aku untuk magang diperusahaan energi terbarukan dimana harapannya aku dapat belajar langsung membangun kerjasama dengan pihak asing untuk mencapai kepentingan terkait akselerasi penerapan energi terbarukan di Indonesia termasuk menyasar elemen masyarakat untuk familiar dengan transisi energi.

Dari pemaparan diatas kita dapat memahami bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan esensi nyata bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia untuk menopang pembentukan generasi muda yang unggul, kompeten secara akademik maupun non-akademik.

Sebagai bagian dari klasterisasi usia, Generasi Z Indonesia yang akan mengambil peran dan kendali kepemimpinan dalam beberapa dekade lagi, kami menanggung amanah untuk membawa negeri tercinta Indonesia lebih maju dan makmur. Determinasi kuat, berpikir kritis, kreatif dan inovatif, mandiri, kolaboratif dan bijaksana dalam mengambil keputusan serta lainnya---menjadi serangkaian kunci kemampuan yang harus dimiliki oleh gen Z Indonesia sebagai strategi kompetitif untuk bersaing baik tingkat domestic maupun internasional di era modern sekarang ini. Karena itu, reformasi pendidikan nasional melalui Merdeka Belajar yang dalam lingkup PT adalah MBKM, tentu memfasilitasi anak-anak bangsa terutama Gen Z untuk menjadi SDM unggul, generasi emas yang siap menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang dan berkontribusi nyata membangun Indonesia. Disamping itu, Semarak Merdeka Belajar juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ada kutipan menarik dari salah satu influencer anak muda tanah air, Rian Fahardi, "Generasi Emas? Emang yakin jadi emas?". Jawabannya jelas yakin dong! Karena kita sudah Merdeka Belajar. Jadi, mari kita bersama-sama, Semarakkan Semangat Merdeka Belajar untuk mewujudkan generasi emas Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline