Lihat ke Halaman Asli

Masjid Agung Blitar yang Indah dan Klasik

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan masjid itu cukup indah dan megah. Didominasi oleh warna putih, masjid itu memiliki kubah yang berwarna hijau. Kubah-kubah kecil yang terbuat dari aluminium juga menjadi ornamen penghias bagian atas bangunan. Masjid itu adalah masjid Agung Kota Blitar yang berlokasi di sebelah barat kawasan Alun-alun Kota Blitar - Jawa Timur. Masjid dengan dua lantai itu memiliki sebuah bangunan menara yang cukup tinggi.

Pada bagian atas menara itu berbentuk persegi delapan seperti bentuk bangunan pada mercusuar.

Memasuki masjid ini pada ruangan terasnya tampak arsitektur masjid yang bernuansa klasik. Nuansa itu terlihat dari tampak luar dari adanya pilar-pilar beton  yang pendek ala bangunan masa kolonial Belanda.

Ternyata di atas pilar itu terdapat tiang yang terbuat dari kayu sehingga menjadikan pilar itu terlihat sangat tinggi dan jangkung.

Selain itu juga terlihat dari bentuk pintu masuk masjid dan jendelanya  yang jumlahnya cukup banyak dan berderet. Pintu dan jendela itu berwarna krem dengan pola bernbentuk garis-garis yang mendatar.

Khusus pada bagian atas pintu berhias motif ukiran-ukiran yang berwarna coklat. Adanya banyak lampu hias yang menggantung yang juga berwarna coklat dan bergaya klasik semakin mempertegas nuansa klasik itu.

Karena masih pagi saat saya berkunjung ke masjid ini, hanya beberapa pintunya  saja yang terbuka. Perasaan kagum saya langsung mengembang ketika mengetahui ruangan utama di dalam masjid ini.

Sebuah bangunan kubah yang berhias warna yang indah pada bagian dalamnya seolah menyapa pengunjung masjid.

Nuansa klasik sangat terasa pada ruangan itu. Dengan dominasi oleh warna coklat, ruangan utama masjid ini benar-benar sangat indah.Bentuk atap masjid berupa Limasan yang pada bagian tengahnya disangga oleh empat pilar yang sangat tinggi.

Pada bagian tengah pilar-pilar itu berhiaskan motif ukir-ukiran dan menggantung sebuah lampu gantung yang cukup besar. Sebuah jam lonceng yang kuno menghiasi salah satu sudut ruangannya.

Masjid ini memiliki tempat khotbah  yang terbuat dari kayu jati dan berhias ukiran. Sedangkan tempat pengimamannya berbentuk lengkung dengan diapit oleh deretan jendela. Hamparan sajadah dengan motif dan warna yang sama menghiasi lantai ruangannya.

Mozaik kaca yang berwarna merah, hijau, biru dan putih ditata sedemkian rupa  menghiasi bagian atap masjid. Dengan terpaan cahaya matahari dari luar menjadikan mozaik kaca itu bagaikan lampu yang menyala berwarna-warni.

Sinar matahari yang menerobos lembut dari depan masjid melalui kaca dan jendela menjadikan suasana di dalam masjid begitu syahdu,  indah dan mengesankan.

Setelah menyimak keindahan ruangan di dalam masjid ini, saya melihat ada sebuah bedug berada di bawah tangga menuju ke lantai dua. bedug itu juga terbuat dari kayu jati dan berhias motif ukiran.

Saya kemudian menaiki tangga menuju ke lantai dua itu. Tak banyak ornamen yang ada disana karena hanya berupa balkon untuk menampung jamaah masjid. Hanya jendela dengan kaca-kaca hiasnya yang menghiasi ruangan di balkon ini.

Sayang masjid ini tidak memiliki tempat parkir yang luas karena terbatasnya halaman luarnya.

Masjid Agung Kota Blitar ini merupakan salah satu masjid indah yang saya jumpai di kota-kota yang pernah saya singgahi.

Tak hanya keindahan bangunannya saja, tempat untuk berwudhu dan membersihkan dirinya juga tampak bersih dan modern dengan airnya yang senantiasa mengalir jernih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline