Lihat ke Halaman Asli

Mahkota-mahkota Emas Kerajaan di Nusantara

Diperbarui: 4 April 2017   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahkota Raja itu sungguh sangat indah dan menawan. Bentuk dan desainnya yang artistik berpadu harmonis dengan kilau warna emasnya. Yang mengagumkan lagi, pembuatan  mahkota Raja itu membutuhkan emas sebanyak 2 kilogram. Mahkota emas itu adalah salah satu dari beberapa mahkota emas milik Kesultanan dan Kerajaan yang menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia , The Museum Of Fine Arts di Amerika dan  sebuah mahkota kerajaan yang tidak jelas siapa pemiliknya karena dilelang melalui internet.

Melalui situs Wilwatikta Online Museum, kita bisa menyimak keindahan maha karya pada mahkota-mahkota emas itu. 1. Museum Nasional Indonesia ( Museum Gajah )

Di museum yang beralamat diJalan Medan Merdeka Barat no.12 - Jakarta Pusat ini memiliki koleksi beberapa mahkota kesultanan dan kerajaan di nusantara yang sangat indah dan mengagumkan. Koleksi itu terdiri Ketopong ( mahkota )  Kerajaan Kutai Kertanegara pada abad ke-19.

Mahkota ini dibuat pada  masa pemerintahan Sultan Muhammad Sulaiman (1845-1899) dibuat oleh seniman lokal dan tukang emas dari Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Mahkota yang berbentuk  Brunjungan  ini merupakan salah satu simbol paling penting dari keberadaan kerajaan. Pembuatan mahkota membutuhkan hampir dua kilogram emas dan batu permata  yang tentu bisa dibayangkan sendiri berapa nilainya jika diwujudkan dalam bentuk rupiah. Belum termasuk nilai dalam segi sejarah dan budayanya.

Koleksi lainnya berupa   Gelung Agung ( Mahkota  ) dari istana Kerajaan Badung  di  Bali . Mahkota yang bermaterial emas, batu mulia dan batu permata  ini dikenakan pada acara-acara upacara penting seperti dikenakan oleh  pengantin pada pernikahan kerajaan. Selain itu juga  dikenakan oleh penari pilihan dari istana saat melakukan tarian gambuh. Pada  bagian depan mahkota  dihiasi dengan berbagai bunga dari  logam kecil. Sedangkan bagian belakang berbentuk gelung agung  yang berbentuk segitiga dan  terdapat tiga segitiga kecil yang dihiasi dengan 175 batu permata, ukiran kepala gajah, serta asti karang (batu khusus) yang diyakini memiliki kekuatan gaib untuk mengusir kejahatan

Selain itu juga terdapat koleksi berupa Mahkota dari Kesultanan Siak Sri Indrapura asal Siak - Riau. Mahkota ini terdiri dari material berupa emas, batu mulia dan batu permata.Mahkota ini dibuat dari emas dan dihiasi permata,  berlian dan  batu mirah delima dengan motif filigri dalam berbagai teknik. Yang menarik, setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Sultan Syarif Kasim II menyatakan tunduk kepada pemerintah RI dan memberikan mahkotanya kepada pemerintah RI untuk kemudian diserahkan dan dipamerkan di Museum Nasional Indonesia.

Koleksi lainnya berupa Mahkota Kerajaan dari Kesultanan Banten - Jawa barat pada  abad ke-18. Bentuk mahkota seperti mangkok yang terbalik dengan dihiasi oleh motif ukir-ukiran.Mahkota ini bermaterial emas, batu mulia dan logam yang dilapisi sepuhan. Memiliki  dimensi : 17.0 x 11.5 cm  pada bagian terluar dari mahkota. 2. The Museum Of Fine Arts di Houston - USA.

Mahkota ini bermaterial emas, batu ruby, sapphir, dan berlian. Memiliki dimensi 6 x 10 1/4 x 8 inches.Merupakan mahkota milik Ratu dari Kerajaan Singaraja di Bali pada abad ke -19.

Pasda bagian atas mahkota tampak hiasan berupa rangkaian bunga. Sedangkan pada bagian depan mahkota berhias batu mulia yang beraneka warna. 3. Mahkota Emas Kerajaan Kahuripan

Mahkota emas dengan hiasan batu permata  ini merupakan mahkota dari Kerajaan Kahuripan di jawa Timur abad ke-10. Adanya ciri khas Kerajaan Kahuripan itu tampak pada elemen khas berupa ornamen sosok Garudamukha. Kerajaan KAHURIPAN didirikan oleh AIRLANGGA, beribukota di Wwtan yang berubah menjadi Wotan Mas di era Majapahit dan menjadi Wotan Mas Jedong pada saat ini. Kerajaan ini di lereng Gunung PAWITRAN atau disebut juga Gunung PENANGGUNGAN. Sepeninggal AIRLANGGA, kerajaan dibagi dua : Kerajaan DAHA dan Kerajaan JENGGALA.

Sayang, tak terdapat informasi tentang siapa pemilik mahkota Kerajaan Kahuripan ini yang dilelang secara terbuka via internet.

Mengetahui adanya arca emas jejak kebesaran kerajaan dan kesultanan  yang berada di luar negeri itu tentu membuat banyak pihak merasa sedih dan prihatin. Tetapi melalui situsnya, Deddy Endarto berpesan agar : " Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang."

“Amati dengan seksama,  tangkap auranya dan ciptakan yang lebih indah dari itu. Mereka tidak akan pernah bisa menjarah bakat dan keluhuran yang diwariskan leluhur kita”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline