Gedung Cerutu, begitulah bangunan kuno itu biasa disebut. Sesuai dengan namanya, gedung itu memiliki bagian berupa menara yang bentuknya seperti cerutu. Gedung ini merupakan salah satu bangunan kuno yang hingga saat ini masih tetap utuh dan terawat di antara bangunan kuno yang ada di sekitarnya. Nuansa era kolonial Belanda sangat terasa pada bentuk dan arsitektur bangunan Gedung Cerutu yang memiliki warna putih dengan atap berwarna merah ini. Letaknya berdampingan dengan Hotel Ibis atau di depan Gedung Internatio. Entah sejak kapan bangunan itu dikenal dengan nama Gedung Cerutu karena selain ada yang menganggapnya dengan bentuk menara seperti cerutu, ada juga yang lainnya beranggapan bentuk menara itu seperti roket, peluru atau ujung bulpen ( ballpoint ). Dengan ciri ornamen cerutu dan lokasinya yang berada di tepi Jalan Rajawali yang cukup padat di kawasan Jembatan Merah - Surabaya menjadikan sosok gedung ini mudah dikenali. Cukup menarik menyimak gedung yang dibangun sebagai kantor perusahaan gula pada tahun 1916 oleh N.V. Maatsschappij Tot Exploitatie van Het Bureau Gebroders Knaud ini.Gedung ini memiliki bentuk simetris pada bagian depannya. Pintu masuk berbentuk lengkung setengah linkar di bagian atasnya yang diapit oleh dua lengkung yang lebih kecil dan pendek. Di bagian bawah terdapat dua pasang jendela dengan ornamen lengkung di bagian atasnya dan jendela-jendela yang berbentuk kontak. Pagar besi yang berbentu ala jeruji penjara ada di depannya. Yang menarik, menurut informasi pada lempeng tembaga yang terpasang di di depannya, gedung Cerutu ini pernah digunakan sebagai Kantor Said Oemar Bagil dan kantor Bank Bumi Daya. Merupakan bangunan dengan arsitektur kolonial sebagai landmark kawasan kota lama dan pada tahun tahun 2009 ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK. Walikota Surabaya No. 188.45/004/402.1.04/1998 No unit 40. Berada di sekitar kawasan Gedung Cerutu ini akan membawa kita seakan kembali ke masa lampau karena banyaknya bangunan kuno yang ada di sekitarnya. Tak jauh dari gedung ini bisa dijumpai Gedung Singa yang juga berarsitektur klasik.Di sekitar gedung ini pula lokasi tewasnya Brigjen AWS. Mallaby, pimpinan tentara Inggris dan Sekutu dalam pertempuran melawan para pejuang di Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H