Lihat ke Halaman Asli

Peran Guru dalam Layanan Bimbingan Konseling di SD Muhammadiyah 1 Remu

Diperbarui: 28 Juli 2024   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konseling merupakan proses interaksi antara seseorang dengan orang lain yang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Konseling dapat terjadi diberbagai bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan dalam hal ini sekolah.

Bimbingan konseling disekolah berfokus pada setiap masalah yang dialami siswa, dimana masalah tersebut akan sangat berpengaruh pada kemampuan belajarnya disekolah. Untuk itu Guru Bimbingan Konseling harus memiliki berbagai strategi dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah yang dihadapi siswa tentunya sangat beragam.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, salah satu contoh permasalah yang terjadi di SD Muhammadiyah 1 Kota Sorong adalah ketidakhadiran siswa dalam kelas yang diakibatkan oleh rasa malas. Contoh kasus yang terjadi adalah, ketika suatu hari ibu Nurul yang merupakan guru bimbingan konseling sekaligus walikelas 6 di SD Muhammadiyah 1 Remu, mengetahui bahwa ada seorang siswanya bernama Nita sering tidak masuk sekolah dan tidak semangat mengikuti pelajaran dengan baik

Ibu Nurul kemudian mengamati sikap dan perilaku Nita selama ia masuk sekolah. Suatu ketika seusai pulang sekolah ibu Nurul memanggil Nita ke ruang bimbingan konseling. Setelah berbincang secara mendala, Nita akhirnya mengunggkapkan bahwa ia sering tidak masuk sekolah karena masalah keluarga yang ia alami. Secara tidak langsung, masalah yang terjadi ini mempengaruhi kehadiran Nita dalam kelas. Sehingga sebagai seorang Guru Bimbingan Konseling, Ibu Nurul tentunya mengupayakan beberapa cara untuk membantu Nita dalam mengatasi masalah yang sedang ia alami agar ia dapat tetap mengikuti pembelajaran seperti biasanya.

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Nita, Ibu Nurul menerapakan beberapa Langkah sebagai berikut :

Pendekatan emati atau komunikasi terbuka

Ibu Nurul menberikan pendekatan kepada anak Nita dan mengajak Nita berbicara tentang masalah yang dihadapi dengan cara yang penuh empati Ibu Nurul berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi Nita untuk bercerita tanpa merasa malu.

Libatkan Sekolah

Ibu Nurul memberitahukan kepada Guru-guru yang lain atau konselor sekolah tentang situasi yang dihadapi. Mereka bisa membantu memberikan dukungan tambahan dan menyesuaikan pembelajaran jika Nita mengalami keterlambatan dalam belajar karena ketidak hadiran Nita.

Fasilitasi Terapi atau Konseling

Jika masalah keluarga Nita berdampak signifikan pada kesejahteraan Nita. Ibu Nurul mempertimbangkan untuk mencari bantuan seperti konselor atau psikolog anak. Untuk memacahkan masalah yang Nita hadapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline