Lihat ke Halaman Asli

Jeki Van Helen

Counselor (Special PTSD)

Disertasi Keabsahan Hubungan Intim di Luar Pernikahan: Egoisme Akademik!

Diperbarui: 3 September 2019   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah Disertasi yang kontriversial telah mengantarkan Saudara Abdul Aziz menjadi Doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Judulnya adalah "Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital".

Disertasi tersebut kini menjadi perbincangan hangat di masyarakat luas karena menghasilkan kesimpulan bahwa "Hubungan intim di luar pernikahan tidak melanggar hukum islam, asalkan dilakukan suka sama suka, tidak ada unsur penipuan, & tidak dipertontonkan dengan kata lain dilakukan di ruang privat"

Oleh karena itu perlu ada pencerahan bagi masyarakat agar tidak gagap memahami masalah ini, karena bagaimana pun kesimpulan tersebut merupakan hasil sebuah Disertasi yang merupakan produk ilmiah di level pendidikan tertinggi (S3). 

Dalam kesempatan ini penulis tidak akan berperan menjadi "Penguji" disertasi tersebut, karena berdasarkan pantauan Penulis telah ada berbagai media yang mengupas secara baik disertasi ini.

Salah satu ulasan yang cukup baik adalah artikel yang diturunkan Tirto.id tanggal 2 September 2019 dengan judul Duduk Perkara Kontroversi Disertasi Hubungan Seks Nonnikah UIN Suka.

Baca selengkapnya di artikel "Duduk Perkara Kontroversi Disertasi Hubungan Seks Nonnikah UIN Suka", https://tirto.id/ehnF 

Selain itu TV One juga telah menganggat dialog yang dihadiri langsung oleh sang penulis Saudara Abdul Aziz. Berdasarkan hal ini rasanya sudah cukup untuk memastikan bahwa benar adanya disertasi tersebut.

Untuk membantu menambah kajian, penulis akan mengupas masalah ini dari dua sisi yaitu sebagai berikut:

PERTAMA: SISI PERSONAL PENULIS DISERTASI

Sebelum terlalu jauh untuk menerima atau menolak kesimpulan disertasi ini, penulis cenderung untuk melihat kapasitas dan kapabilitas penulisnya, ini sangat penting, semakin seseorang memiliki kapasitas dan kapabilitas maka seseorang itu semakin baik untuk dijadikan rujukan.

Seorang peneliti atau researcher kapasitas dan kapabilitasnya ditunjukkan oleh produktivitasnya dalam menghasilkan karya ilmiah pada jurnal bereputasi, untuk mengetahuinya dapat dilihat pada google scholar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline