Mutiara Hitam
Konon di sebuah laut luas terdapat pulau-pulau kecil. Di antara pulau-pulau itu berdiri tegak dua kerajaan besar bernama Azuretra dan Veilstead. Kata seorang kakek yang bercerita kepada cucu perempuan pertamanya di sebuah gubuk reot pesisir pantai di bawah pohon kelapa yang belum beranjak tinggi.
Kakek itu lalu melanjutkan cerita. Di kerajaan Azuretra, mereka memiliki ratu yang bernama Anandini. Ia adalah seorang putri yang baik hati serta ramah kepada setiap orang. Dan Ratu Andini dikenal kerap menolong banyak orang. Sedangkan di kerajaan Veilstead, mereka memiliki ratu yang bernama Ireshi. Ratu Ireshi sangat suka mendatangi kerajaan Azuretra. Akan tetapi, kedatangannya kerap meninggalkan masalah. Apa yang ada di dalam Ratu Ireshi adalah kebalikan dari Ratu Anandini.
"Kek... Apakah Ratu Ireshi jahat?" tanya cucunya penasaran. Namun, kakeknya membalas dengan senyum lalu melanjutkan kisahnya.
Suatu hari di pagi yang cerah. Ratu Anandini bangun dari tidur pulasnya. Ia lantas beranjak dan melihat keadaan di luar kerajaan dari balkon kamarnya. Ratu Anandini melihat banyak sekali orang-orang sekitar yang sedang bekerja, ada yang sedang bermain, belajar dan lain sebagainya. Tak lama kemudian, Ratu Anandini memutuskan untuk keluar dari istana dan berkeliling. Ia memandang lautan sangat bersih dan indah, semuanya damai dan tentram.
Si Cucu semakin khusyuk. Mendengar kakeknya bercerita.
Hingga pada suatu malam, di satu pulau yang lain yaitu di kerajaan Veilstead, para petingginya kumpul di sebuah ruang yang sangat besar sedang mengadakan rapat penting. Mereka sedang merencanakan sesuatu. Rencana yang sudah lama diidam-idamkan, yaitu merebut mutiara hitam yang bentuknya sebesar tangan mengepal.
Konon mutiara hitam itu adalah sebuah kunci untuk menemukan harta karun yang terpendam di dasar laut di antara dua pulau yang mengapit dua kerajaan. Semua yang hadir di ruang rapat tertegun mendengar Ratu Ireshi menjelaskan. Hartu karun yang katanya tidak akan pernah habis itu kelak akan dibuat membeli peralatan perang yang canggih hingga tiada tanding.
"Tuh kan! Benar kataku kan. Kalau Ireshi itu jahat." Ujar si cucu yang kali ini membuat kakeknya tersenyum lebar dan semakin semangat bercerita.
Para petinggi berusaha meyakinkan Ratu Ireshi, kalau pasukan yang dimiliki siap menerima perintah untuk berperang demi mendapatkan mutiara hitam itu. Akan tetapi, Ratu Ireshi menolak. Ia akan mencoba cara lain. Para petinggi yang mendengar hal itu kemudian tepuk tangan. Ratu Ireshi berusaha menenangkan suasana. Tidak lama kemudian, Ratu Ireshi berkata, "Untuk mendapatkan mutiara itu kita akan menggunakan sihir yang paling hebat, yang belum pernah kalian saksikan." Rapat malam itu kemudian diakhiri dengan tepuk tangan yang tidak bisa lagi dibendung.
"Nak!" panggil seorang ibu dari kejauhan. Dan anak perempuannya bergegas menghampiri.