Lihat ke Halaman Asli

Apa Tidak Sebaiknya Tes Perjaka Saja?

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aku dan keluargaku saling beransumsi tentang pemberitaan ditelevisi yang membahas "TES KEPERAWANAN". Untuk pendapat kami pribadi kurang setuju. Karena seharusnya oknum terkait yang membuat peraturan ini harus melihat dari banyak sisi. Bukan dari pemikirannya pribadi atau beberapa kelompok saja. Saya sebagai mahasiswi baru merasa sangat prihatin dengan nasib adik-adik yang masih duduk dibangku SMP/SMA.

Semua orang berhak menempuh pendidikan minimal lulus SMA, bukannya begitu?

Beberapa orang yang sudah terpilih menjadi pemimpin dalam jabatan apapun tidak boleh rasis, bukankah begitu?

Seharusnya untuk adik-adik kelas saya yang masih duduk dibangku SMP ataupun SMA diarahkan secara moral dan agama, bukankah begitu?

Itukan alat vital dan bersifat pribadi. Tidak seharusnya diperiksa se-enaknya saja, bukankah begitu?

Sekarang kita berbicara logika saja. Jika syarat untuk melanjutkan pendidikan minimal hingga lulus SMA harus perawan, lalu sisanya bagaimana? Apa kita biarkan menjadi pengangguran tak berkarakter, berilmu, dan beraklak mulia? Bukankan semakin banyak Negara mencetak generasi muda, akan semakin membuat Negara tersebut lebih cepat maju? Aku yakin mereka tidak senang dihakimin sepihak karena kekhilafan yang dibuat. Dan aku yakin mereka butuh pengarahan serius, tetapi bukan dengan hukuman seperti ini.

Kita ambil contoh singkatnya saja "para pejabat yang korupsi diberi hukuman penjara dan denda, setelah itu bebas dan tidak ada jaminan mereka berhenti makan UANG RAKYAT. Seharusnya otak mereka dicuci agar setelah keluar dari jeruji besi merasa jerah, sehingga tidak akan mengulangi perbuatan tercela tersebut". Begitu juga para generasi muda yang moralnya mulai rusak. Bukan dihakimin sepihak seperti itu, tetapi juga diarahkan agar menjadi lulusan yang mampu membuat Negara ini lebih cepat maju.

Kalau misalnya TES KEPERAWANAN tetap ada dengan solusi yang tidak perawan tetap boleh menempuh pendidikan disuatu lembaga yang disediakan. Harusnya ada TES PERJAKA juga, biar tidak bertambah banyak lagi perempuan yang menjadi korban hawa nafsu laki-laki semata. Mereka yang tidak perawankan juga karena laki-laki yang tidak benar. Jika dari hasil tersebut banyak yang tidak perjaka. Pemerintah harus menyiapkan lembaga khusus untuk dibimbing moral agama, merubah sifatnya agar lebih menghargai perempuan, dan mencetak lulusan terbaik.

Lalu dari pemikiran saya pribadi mengenai mereka yang membuat peraturan seperti itu karena banyak siswi dibangku sekolah yang menjadi pelacur. Solusi dari saya pribadi adalah mengusut pelaku yang memperjual belikan siswi tersebut. Tidak mungkinkan mereka menjual keperawanannya tanpa sebab. Seperti yang sudah saya katakana diawal tadi, bahwa seharusnya yang membuat peraturan tersebut melihat dari banyak sisi dan jangan sampai merugikan secara sepihak.

Ini hanya pendapat saya sebagai mahasiswi baru yang pendapatnya sering diabaikan. Maaf jika asumsi saya ada yang merasa tersinggung atau tidak setuju. Bukan berarti saya menulis ini karena saya tidak perawan. Saya hanya tidak senang dengan ketidak adilan dinegara sendiri :)

From : me
to : para pemimpin

Negaraku

Tempatku lahir dan dibesarkan ..

Airmata takkan membuat Negara ini bersikap adil

Rintihan ini terkadang sering terabaikan

Hanya yang berseragam rapi danberkedudukan tinggilah yang mendapat keadilan

Ini Negara juga milik mereka yang kurang materi

Namun mengapa saudaraku diluar sana tetap menderita?

Tuhan, tegurlah mereka yang berkedudukan tinggi agar bersikap adil sepertimu

Sungguh aku berjanji untuk Negaraku tercinta

Suatu saat aku juga akan berseragam rapi dan berkedudukan tinggi

Dan akan kutegakkan keadilan untuk semua kalangan :')

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline