Lihat ke Halaman Asli

Dari Tangan Ny.Siami Pelita Kejujuran Terus Menyala di NKRI..

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

salam kompasianers.. saya memang bukan seorang penulis yang pandai dalam merangkai tiap kata hingga sempurna membentuk sebuah paragraf tulisan. melihat hal tersebut, saya berusaha menambal kelemahan saya itu dengan mengusung sebuah sikap kejujuran dalam merangkai kata-kata sehingga terbentuk sebuah tulisan. sebuah sikap yang telah saya dapatkan dari bangku sekolah dahulu, melalui bimbingan dan arahan dari bapak-ibu Guru saya. Guru-guru tersebut dengan sabar, dan telaten membimbing saya dan teman-teman semasa sekolah dahulu untuk senantiasa bertindak berlandaskan dengan sikap kejujuran yang tinggi dan melekat. karena menurut beliau, kejujuran merupakan kunci sebuah keberhasilan selain dua faktor lainnya, yakni: faktor tepat waktu, dan faktor kinerja yang semangat. dahulu dizaman saya berada dibangku sekolah sikap kejujuran sangat ditekankan oleh para guru-guru saya. bila boleh sedikit memutar waktu kebelakang, ketika saya duduk dibangku Sekolah Dasar (paling saya ingat, ketika saya duduk di bangku kelas 6), walikelas saya saat itu, dan beliau saat ini telah berpulang ke sisi Tuhan. beliau mengaplikasikan sebuah pengajaran tentang kejujuran adalah melalui bertanya kepada murid-muridnya mengenai hal-hal yang buruk, seperti bertanya mengenai anak mana saja yang tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) nya, dan selepas bertanya kepada murid nya, bapak walikelas ku saat itu tidak serta merta memperiksa satu per satu buku siswa untuk mencari anak-anak yang tidak mengerjakan PR nya. melaikan bapak walikelas ku hanya menampilkan sikap menunggu. sikap ini dipilih untuk menunggu sebuah pengakuan kesalahan bagi anak-anak yang tidak kerjakan PR nya. bila dahulu saya pribadi sama sekali tidak mengerti apa tujuan dari sikap yang ditampilakan beliau tersebut. namun, baru saat ini saya mengetahui semua tujuan yang tersembunyi dari sekiap beliau dahulu. saya baru sadar ternyata ada tujuan yang mendalam di balik sikap pasifnya ketika bertanya tentang anak-anak yang tidak kerjakan PR, salah satu nya adalah mengajarkan dan memupuk sikap jujur sejak kecil. selain mendapat kan gemblengan mengenai sikap kejujuran di bangku sekolah, saya juga di gembleng tentang kejujuran di bangku Sekolah Menengah Pertama, dan tentunya di bangku Sekolah Menengah Atas. didua jenjang sekolah ini saya mendapatkan pengaplikasian mengenai sikap jujur, dengan cara yang hampir sama dengan Almarhum bapak walikelas ku di kelas 6 SD dahulu. namun, yang sedikit berbeda di dua jenjang ini saya dan teman-teman untuk selalu bersikap jujur ketika hadapi Ujian Nasional agar ketika melihat hasilnya lebih puas. sikap kejujuran sangat lah penting untuk selalu di ajarkan kepada anak-anak Indonesia meskipun saya merasa cara pengaplikasian tentang konsep kejujuran ini harus terus diperluas, dan diperdekat dengan dunia anak. agar sang anak merasa menjadi bagian dari pengajaran nya. bila anak sudah terlibat dalam sistem pengajaran mengenai pentingnya nilai-nilai kejujuran, saya rasa para anak Indonesia akan lebih serius mempelajari hal-hal yang berbau sikap kejujuran, dan saya rasa hasilnya pun kelak disaat sang anak dewasa akan terasa sekali. bayangkan bila setiap sekolah di Indonesia telah menempatkan pengajaran mengenai kejujuran ini pada prioritas pengajarannya betapa Indahnya kehidupan berbangsa kita, selain itu saya berpendapat bangsa ini tidak akan sulit dan tidak akan lama untuk dapat mengeluarkan diri dari jebakan korupsi. Indonesia akan merubah nasibnya dari bangsa terkorup menjadi bangsa yang bersih melalui tangan-tangan jujur anak-anak bangsa nya bukan merupakan sesuatu yang mustahil. harapan Normatif sang penulis diatas, tampaknya akan masih sangat sulit terwujud dan membumi di bumi Indonesia. hal ini dikarenakan oleh ada nya kasus pengusrian yang dialami Ny.Siami karena ingin mengajarkan mengenai kejujuran kepada anak-anaknya. menurut berita yang termuat di situs berita Surya Online, "Ny Siami tak pernah membayangkan niat tulus mengajarkan kejujuran kepada anaknya malah menuai petaka. Warga Jl Gadel Sari Barat, Kecamatan Tandes, Surabaya itu diusir ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada teman-temannya saat Unas pada 10-12 Mei 2011 lalu. Bertindak jujur malah ajur!" kasus ini merupakan sebuah ironi besar dunia pendidikan nasional bangsa yang konon kabarnya beradab ini. ironi yang terjadi ketika sistem pendidikan nasional saat ini sangat kecil mengakomodir mengenai pengajaran etika positiv seperti sikap jujur pada anak didik nya. dunia pendidikan saat ini tampaknya ingin menciptakan anak-anak Indonesia yang hanya mementingkan diri nya sendiri semata, denga prinsip 'asal gue selamat". karena memang sistem saat ini hanya mementingkan hasil Akhir dunia pendidikan berupa ANGKA saja di secarik kertas yang bernama Ijazah. sehingga anak-anak Indonesia di kondisi kan menyerupai mesin fotokopi maha besar yang hanya mampu mengcopy atau menuliskan ulang materi pembalajaran tanpa dibarengi pengetahuan akan etika-tika postif. bila berkaca pada kasus Ny. Siami seharusnya bangsa kita malu pada dirinya sendiri karena tidak becus mencari sistem terbaik untuk dunia pendidikan nasional kita. sehingga jangan heran atau kesal bila bangsa yang sangat banyak agama dan kepercayaan tumbuh di dalam tubuh nya masih terlebeli sebagai bangsa yang terkorup. bila sistem "asal gue selamat" didunia pendidikan kita masih subur bersemi JANGAN PERNAH BERHARAP BANGSA KITA BEBAS KORUPTOR..!! semoga kasus Ny. Siami segera berakhir dengan baik. karena sesungguhnya bangsa ini butuh sekali orang tua yang beridealisme tinggi layaknya Ny.Siami dalam mendidik anak untuk SELALU JUJUR PADA DIRINYA, SELALU JUJUR PADA ORANG TUA NYA, dan JUJUR PADA BANGSA NYA.. jangan pernah gentar untuk wujudkan hal itu. wahai Ny.Siami truslah dan selalu AJARKAN TENTANG KEJUJURAN untuk pelita bangsa masa depan..

sumber gambar: google.com

Jakarta, 11 Juni 2011

Ahmad zain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline