Lihat ke Halaman Asli

Jejak Rasa

Jejak Rasa

Menikmati Gongsir di Sukabumi. Jajanan Tradisional yang Bikin Kangen Zaman SD

Diperbarui: 3 Desember 2023   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak Rasa. Instagram @jejakrasa22

Sukabumi menjadi salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman makanan dan masakan yang begitu melimpah. Terbukti dengan banyaknya restoran dan cafe yang menyajikan ragam kuliner modern dan tradisional. Sobat Jejak Rasa yang ingin nostalgia dengan jajanan masa-masa SD, tak perlu khawatir. Kali ini Jejak Rasa akan mengarahkan kalian pada jajanan tradisional yang masih ada di Sukabumi.

Jajanan tradisional yang akan Jejak rasa rekomendasikan adalah Gongsir. Gongsir merupakan singkatan dari jagong dan gula pasir, namun ada juga yang mengatakan jika Gongsir singkatan dari jagong sisir. kata Jagong dalam bahasa Sunda berarti Jagung dalam bahasa Indonesia. Sesuai namanya, makanan ini terdiri dari sisiran jagung yang telah direbus kemudian diberi gula pasir lalu ditaburi parutan kelapa. Rasanya manis dan gurih. Gongsir biasanya dijajakan pedagang secara keliling. Tapi kini keberadaan jajanan ini kini cukup jarang, hanya beberapa pedagang yang masih dapat ditemui menjajakan ke pelosok-pelosok perkampungan.

Dulu makanan ini dijual di sekolah termasuk SD dan cukup digemari sebelum kalah oleh jajanan modern. Di Kota Sukabumi masih ada pedagang gongsir yang berjualan, salah satunya Pak Dirin (53 tahun), dia mulai berjualan sejak tahun 1996.

Pak Dirin sudah dua puluh tiga tahun menjalakan usaha ini setiap harinya menghabiskan sebanyak tiga kilogram gongsir. Menurut dia, pembelinya rata-rata ingin bernostalgia dengan makanan tradisional ini. Keuntungan dari berjualan gongsir ini tak seberapa, tapi Pak Dirin bersyukur dari usahanya ini dapat menutupi kebutuhan sehari-hari.

Pak Dirin berjualan berkeliling ke perkampungan, ke sekolah maupun tempat nongkrong yang ada di kota Sukabumi. Satu porsi gongsir harganya Rp 5.000, yang disajikan dibungkus gelas plastik. "Biasanya mulai keliling dari pukul 07.00 WIB pagi sampai pukul 13.00 WIB dagangan sudah habis. Paling telat pulang jualan pukul 16.00 WIB", ujar Pak Dirin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline