Hari tadi panas
Saat pandangan mendadak riuh
saling silang dalam ketidakteraturan
yang mengular di sepanjang jalan
berpagar Ki Hujan
Sepasang kekasih
erat menempel di matik merah
berlaju lambat
sementara mataku
mungkin juga puluhan pasang mata lainnya
masih malu-malu mengintai
kontur tubuh tak berkarvak
hampir tumpah di jok belakang
sesekali bergoyang,
melawan goncang dan gravitasi
semerbak aroma buah surga
merebak, tercium dan terhidu
pengap adalah efek samping yang menyesak
setelah sesaat lalu, praduga tertuju pada polusi
atau panas teriknya mentari
mungkin kami mabuk
terdampak halusinasi
atau sekadar intuisi
dari perangai urat syahwat
yang menjajah
ahh, barangkali asam pedas cuka pempek
yang mashyur seantero Dipati Ukur
adalah penawar racun paling mujarab
dari efek wangi buah khuldi
penyebab rangsang
dan tensi yang semakin mengubun
~hers,020516
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H