Lihat ke Halaman Asli

aris moza

menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

Bendera Itu Tauhid?

Diperbarui: 3 November 2018   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Persoalan bendera kian hari semakin membuat gaduh saja. Ternyata kita tidak bisa sederhana dalam bersikap sesuatu. Andai saja sosok Gus Dur masih ada pasti beliau akan geleng-geleng kepala "gitu aja kok repot le".

ya Gus, semua menjadi repot. Semenjak engkau meninggalkan kita semua disini. ditanah pertiwi yang mulai kering akan nilai-nilai leluhur bangsa.

Persoalan bendera yang menjadi satu identitas memyeruak kepermukaan pasca kelakuan nakal anggota BANSER yang dengan lucunya membakar kain yang bercorak kalimat tauhid tapi malah menganggap kain bercorak itu nir nilai.

Paham BANSER bukanlah FPI atau HTI yang dalam setiap kepentingannya menyinggahi Istana Negara selalu membakar bendera PKI entah ia dapat menyita dimana, tetapi mereka membakarnya. Satu tindakan konyol seandainya mereka sendiri yang menyablon kain bercorak palu arit lalu mereka sendiri yang membakar, sambil meneriakan takbir.Sungguh kemulyaan takbir hanya sebatas berada di ujungjarinya, yang dikemudian hari direvisi menjadi jempol dan telunjuk yang diangkat tingi-tinggi.

BANSER membakar bendera itu, akibat dengan sengaja ada yang memberi. Jadi dibakar sebab bagi Banser itu tindakan sembrono di hari santri yang sudah ada ketentuannya tidak boleh membawa bendera Selain merah putih. Malah kelompok marahan itu nekat mengibarkannya di tengah hikmatnya upacara hari santri. ya wis salah sopo toh?

ya BANSER dengan sungguh-sungguh membakarnya tanpa sedikitpun melihat itu adalah kaliamat tauhid, dengab keyakinannya pula ini identitas kelompok biang kerusuhan.

Ser BANSER, karepmu apa ta? tindakan lucumu itu membuat se-nusantara geger loh. Mungin mbah Hasyim akan geleng-geleng kepala sambil njewr kuping anak nakalnya itu. Seandainya beliau menyaksikan kelakuan unik ini. Bukan hendak menyalahkan,  tapi akibat kelakuannya itu kelompok marahan yang sejatinya menyerang tiarap jadi bangun semua. Gegerlah Indonesia.

Bakaran simbol identitas kelompok yang sangat marahan, memang mempunyai banyak multi tafsir. setidaknya ada hal-hal yang membuat kejadian ini geger se-nusantara.

Ajang kompetisi 5 tahunan yang sedang menjadi hajatan bangsa Indonesia. Memang menjadi moment terindah untuk melakukan persetubuhan dengan apapun. Asal syahwat kepentingannya tersalurkan.

Selain itu, kelompok marahan ini memang sedang dirundung galau. Ibarat anak kecil yang sedang merengek ia ingin di kasih perhatian sama tetangganya, apa sebab? habis di marahin Ibunya. Supaya tetangga simpati dan mau menolongnya.

HTI kelompok pembakar emosi warga di seluruh Dunia ini, memang baru-baru ini habis di pecat eksistensi dan keberadaannya dari Bangsa Indonesia. kalau kata ustad Felix  semenjak rezim anti Islam ini berkuasa Dakwah Khalifah menjadi susah. Begitu ucapnya di medsos buatan anak Yahudi yang hari-harinya selalu mereka kutuki. Jadilah mereka galau menarik perhatian dengan cara apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline