Meskipun peran dan fungsi guru mengalami pergeseran dari zaman ke zaman, tetapi peranan Guru dalam menyuplai pasokan maunusia generasi masa depan dengan kemampuan berlian tidak bisa dielakan.
tidak ada satupun manusia pandai tanpa melewati sosok yang satu ini, kecuali Nabi-nabi yang di angkat Tuhan.
bahkan dalam agama Islam Guru menempati posisi yang Istimewa, sebab dari sosoknyalah cahaya kehidupan terbuka, tirai-tirai kejumudan dan kebodohan terkikis.
peran guru hari ini memang mengalami kemunduran, karena Guru hanya di jadikan alat pendidikan, jadi guru hari ini bukan lagi sosok yang di gugu lan ditiru dalam akronim jawa.
tetapi meskipun peran guru dibredel sedemikan rupa dengan peraturan-peraturan nyatanya Guru tetap dituntut menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas kemerosotan moral umat manusia.
generasi hari ini adalah generasi yang telah banyak diasupi oleh Informasi-informasi Hoax yang disebarkan oleh Nabi-nabi media sosial. kecendurnagan mengakses Informasi yang lebih praktis dan mudah melalui Gadget, membuat hoax cepat tersebar dan menjalar ke otak-otak manusia Bak virus yang menggroti otak manusia lebih cepat 10 kali lipat dari kemampuan guru memberikan Ilmu pada manusia. Sehingga ilmu yang tidak seberapa itu harus tertimbun oleh ilmu-ilmu hasil didikan Hoax yang sengaja disebar untuk membodohi umat manusia.
Dan ketika Dunia mulai gaduh, makin tidak jelasnya kebenaran, informasi Hoax menjadi Idola, dan kemrosotan moral yang semakin tidak terkendali. Maka peran guru harus kembali hadir di tuntut untuk bekerja lebih keras.
Generasi micin adalah generasi masa depan. Namun, bukanlah generasi yang diharapkan di masa depan. Genarasi micin adalah korban dari gerakan masif para nabi hoax melalui kecanggihan teknologi.
untuk mengembalikan generasi micin ke dalam jalur yang benar Guru harus berjuang memerangi hoax, memerangi nabi-nabi penyebar virus yang merusak otak.
memang tidaklah mudah, tetapi siapa lagi kalo bukan Guru yang bisa memerangi, karena Gurulah peran sentral yang mampu merubah generasi micin menjadi generasi berlian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H