Lihat ke Halaman Asli

Mbah Surip "Gentanyang" di Ruang SD

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak gendong kemana-mana, tak gendong kemana-mana, asyik toh, enak toh. Lagu almarhum Mbah Surip ini sempat meledak di blantika musik Indonesia. Gak di radio, gak di TV gak di RBT, lagu tak gendong-gendong itu terus menendang gendering telinga. Dan terakhir nama Mbah Surip muncul dalam soal ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam SD.

Entah terinspirasi dari ledakan lagu itu, atau karena sosok Mbah Surip yang kerap dijuluki bob marley Indonesia, nama Mbah Surip masuk dalam soal ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam pada buku pendamping untuk SD/MI Kelas IV, (mungkin) terbitan CV: KBM (Karya Baru Mandiri) yang dilabeli New Dinasti, atau Dinamis dan Pasti.

Nama Mbah Surip muncul dalam lembar latihan mengisi soal ujian kompetensi soal 23 halaman 20 kelas IV SD. Dari penjelajahan jejak annas, dalam soal ujian kompetensi itu, si pembuat soal itu ingin menguji daya ingat murid tentang tugas-tugas Malaikat. Sehingga dari puluhan soal itu, jawabannya tidak lepas dari tugas-tugas malaikat. Tentu saja bahasa dan kalimat yang digunakan, adalah kalimat yang mudah difahami dan dekat dengan anak-anak usia 10 tahunan.

Mungkin dalam rangka Dinasti (Dinamis dan pasti) itu, ada soal yang sangat dinamis dan pasti sekali, sampe saya dibikini kaget gak kepalang. Sebab begitu memasuki soal Nomor 23, halaman 20 buku Pendidikan Agama Islam itu muncul pertanyaan, yang bagi saya sangat sulit untuk diterima alasan apapun memunculkan nama Mbah Surip, untuk (barangkali) si pembuat soal ingin mempertegas tugas malaikat Izrail. Pada halaman 20 soal no 23, secara lengkap bunyi kalimat pertanyaan itu adalah sebagai berikut:

Mbah Surip meninggal dunia sebab nyawanya dicabut oleh malaikat…

  1. Jibril
  2. Izrail
  3. Mikail
  4. Israfil

Waktu ade ipar baca soal itu, saya kira hanya kreativitas dia saja yang asal bikin pertanyaan. Makanya begitu si ade ipar itu selesai baca, saya yang nguping dari luar, langsung ketawa dan spontan bilang: iseng aje lo. Tapi dia gak terima dengan kata-kata spontanitas yang barusan saya bilang tadi. Karena, kata dia, pertanyaan itu memang ada di buku pelajaran. Dan setelah diliat, ternyata bunyi kalimat itu benar merupakan soal resmi uji kompetensi pelajaran pendidikan agama Islam.

Selesai melototin tulisan itu, dan sempat moto pertanyaan itu, saya koq jadi pusing. Pusing untuk mencari pembenaran, dan menerima bunyi soal ujian itu patut dan pantas di masukkan dalam soal ujian kompetensi siswa. Otak sudah dibulak-balik, dan diputer-puter, tapi tetep aja belum menemukan jawaban pas, untuk memaklumi munculnya nama Mbah Surip dalam soal ujian materi Agama.

Tapi untuk sekedar maklum atas munculnya pertanyaan itu, dengan sikap mengalah, saya berprasangka baik saja, mungkin si pembuat soal itu adalah penggear berat Mbak Surip jadi namanya patut dimasukkan dalam soal, atau mungkin waktu nyusun soal itu, si pembuatnya lagi nonton enteratiment yang memberitakan tentang mbah surip.

Oke lah kalo begitu, meskipun dengan terpaksa dan dari pada ribut, kalo itu alasannya saya maklumi sajalah, meski kedengerannya janggal dan gak ngepas di kuping. Cuma masalahnya kalo si pembuat soal itu penggemar berat Ran Sakuragi atau Miyabi, atau si pembuat soal baru saja selesai liat geliat dan desahan serta erangan ayu soraya di trailer film Hantu Puncak datang Bulan, kira-kira pertanyaan yang bakal muncul seperti apa ya?

Oh Tuhan, maafkan hamba, jika anak-anakku ini lebih fasih dan mudah mengingat dan menghapal nama artis ketimbang menyebut nama-Mu…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline