Lihat ke Halaman Asli

Nesya: Hujan di Pelupuk Matamu

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menangislah untuk malam ini.. hingga air mata menjadi hujan untuk jalan setapak, untuk taman yang kita ciptakan, untuk akhir cerita yang tak pernah berujung.. katamu: aku tidak ingin semua ini terjadi.. kataku: aku tidak akan pernah berharap mentari terbit hari esok. aku selalu ingin menjadi malam dimana aku memelukmu dalam degup jantung dan tatapan kosong matamu.. aku selalu ingin menjadi pagi dimana aku mengantar kau kekasihku pulang lewati jalan kecil menuju rumahmu.. semestinya aku, jangan lagi menjemputmu kembali waktu itu.. karena aku tak mau lagi mengurai cerita pedih luka diantara hatimu. aku mencintaimu sebagaimana kamu mencintai hujan..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline