Lihat ke Halaman Asli

Gendut, Salahkah?

Diperbarui: 19 Oktober 2016   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gendut. Menurut KBBI gendut adalah besar dan seakan-akan bergantung (tentang perut). Secara umum, gendut merupakan suatu kata yang menggambarkan keadaan fisik seseorang yang mengalami kelebihan berat badan.

Banyak orang yang berkata atau berpikiran bahwa gendut adalah hal yang salah, sehingga banyak perlakuan buruk yang dilakukan orang lain untuk menjelek-jelekan orang gendut. Memang orang gendut memiliki banyak kelemahan, seperti : susah bergerak, mager-an atau malas. Namun, apakah menjadi orang gendut itu adalah hal yang salah?

Mungkin banyak kelemahan-kelamahan dari seseorang yang memiliki fisik melebihi batas atau gendut. Namun, bukan berarti menjadi orang gendut adalah hal yang salah, hingga mendapatkan perlakuan kasar dari orang-orang di sekitar.

Berikut adalah kelebihan dari orang gendut :

  • Mempunyai badan yang hangat
  • Sangat nyaman untuk dipeluk
  • Bisa menjaga teman-teman nya
  • Tidak pilih2 soal makanan
  • Enak untuk diajak bicara atau curhat
  • Memiliki hati yang baik

Hal tersebut merupakan sebagian dari hal positif dari orang gendut. Menjadi orang gendut bukanlah hal yang salah. Banyak orang gendut yang mengakhiri hidup nya karena perlakuan yang buruk atau pem-bullyan. Banyak orang gendut berpikir bahwa mereka sudah tidak layak untuk hidup karena kondisi fisiknya.

Orang gendut adalah sasaran bagi orang-orang untuk di bully. Orang gendut akan cepat minder dan tidak memiliki teman jika selalu diperlakukan seperti itu. Oleh karena itu, saya menghibau orang-orang yang membaca ini untuk berhenti melakukan tindakan jahat terhadap orang yang memiliki berat badan berlebih. Dan untuk orang-orang gendut, untuk lebih percaya diri terhadap dirinya dan tidak minder atau down dalam menghadapi permasalahan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline