Ketika undang-undang dasar rindu mengusik tidurmu,
dan keadilan seluruh cinta tak pernah kau ucap dari bibirmu,
kau telah kalah dalam jarak rindu yang jauh.
Di meja sidang kau pertaruhkan cintamu pada jarak yang tak bisa kau ukur dengan rindumu.
Ketika para hakim mengetuk keputusan,
kau hanya diam dalam sebongkah perasaan sampai membeku,
bahwa cintamu adalah kesalahan dalam undang-undang dasar rindu.
Sumpah pemuda dari bibirmu hanyalah dendam yang gagal kau ucapkan kepadanya,
hatimu di jajah kelam yang selalu mengusik sunyimu.
Kini sudah menjadi jarak yang hanya bisa kau saksikan,