"Kalau terlalu banyak begadang muka pucat karena darah berkurang"
Penelitian Liu dkk (2018) menunjukkan bahwa durasi tidur yang kurang (kurang dari 7 jam) dan berlebih (lebih dari 9 jam) diasosisikan dengan peningkatan risiko anemia (kurang darah).
Sementara penelitian lain pada orang-orang inggris didapatkan bahwa durasi tidur yang kurang dapat menyebabkan penurunan konsentrasi hemoglobin (komponen sel darah merah). Diperkirakan hal ini diperantarai oleh peningkatan sel radang di tubuh pada orang-orang yang memiliki gangguan tidur.
"Bila sering kena angin malam segala penyakit akan mudah datang"
Dari studi Besedovsky dkk (2019) didapatkan kurangnya durasi tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan sistemik tubuh dan diasosiasikan dengan berbagai penyakit yang melibatkan komponen peradangan seperti penyumbatan pembuluh darah, diabetes, penurunan fungsi saraf.
Namun, dari hasil penelusuran antara jumlah paparan angin malam dan sistem kesehatan tubuh, penulis belum menemukan penelitian yang menghubungkan secara langsung.
"Darilah itu sayangi badan jangan begadang setiap malam"
Dengan tidur yang cukup, maka diketahui tubuh akan memiliki sistem imun yang baik sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu berbagai hormon yang berperan sebagai faktor anti penuaan seperti testosteron, melatonin, growth factor, dan insulin-like growth factor 1, akan stabil kadarnya dengan kuantitas dan kualitas tidur yang baik.
"Begadang boleh saja kalau ada perlunya"
Berbagai profesi yang bergerak di bidang pelayanan mengharuskan pekerjanya untuk tetap terjaga pada shift malam. Tentunya hal ini tidak bisa dihindari karena merupakan salah satu risiko pekerjaan.