Lihat ke Halaman Asli

Jeff NdunJr

Sampah Inzphyrasi

Orangnya Boleh Ditolak Tetapi Kebenarannya Diterima

Diperbarui: 18 Maret 2022   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: dokpri

Jumat, 18 Maret 2022
Pekan Prapaskah II
Kej. 37: 3-4. 12. 13a. 17b-28
Mat. 21: 33-43. 45-46

Sahabat-sahabat ...
Dalam bacaan pertama kita mendengarkan kisah saudara-saudara Yusuf menjual dirinya kepada orang Midian. Motif dasar tindakan mereka adalah iri hati dan merasa diperlakukan tidak adil oleh ayah mereka berbeda dengan perlakuan ayah mereka untuk Yusuf. Akhirnya muncul niat dan tindakan kejahatan.

Dari kisah ini, kita belajar untuk melihat sebuah persoalan atau masalah secara teliti dan cermat sehingga menyelesaikan masalah secara tepat pula. Seharusnya mereka bertemu dan bicara dengan ayah mereka bukan mengorbankan Yusuf. Akhirnya rantai dosa dan kesalahan makin panjang. Dengan melihat titik masalah secara jeli dan tepat kita justru dapat menyelesaikan masalah bukan memperpanjang masalah dan terutama memberi ruang agar dosa makin berkembang. Panggilan kita adalah untuk memutus mata rantai dosa dengan tidak berbuat dosa.

Sahabat-sahabat ...
Dalam bacaan Injil, Yesus menceritakan tentang pemilik kebun anggur yang mempercayakan kebunnya kepada penggarap-penggarap dan ketika ia meminta hasil yang menjadi bagiannya dari penggarap-penggarap itu. Kisah ini sebenarnya merujuk pada peristiwa Allah yang meminta pertanggung jawaban kepada manusia dan tindakan Allah menyelamatkan umat-Nya lewat Putera-Nya Yesus Kristus. Namun, kedatangan atau kehadiran Yesus pun ditolak yang merujuk pada peristiwa Salib. Namun justru peristiwa Salib itulah yang akhirnya mendatangkan keselamatan.

Dari kisah ini kita diingatkan bahwa Allah begitu mengasihi manusia sehingga ia sabar dan dengan berbagai cara menyelamatkan manusia bahkan rela mengutus Putera-Nya sendiri. Penyelamatan itu dilakukan dalam salib. Namun sering kali kitalah yang menolak rahmat dan keselamatan Allah itu sendiri. Kita belajar agar menerima keselamatan dan rahmat dari Allah sendiri. Rahmat dan keselamatan itu sering hadir dalam kebenaran dan kebaikan datang diri siapa saja. Menolak kebaikan dan kebenaran adalah sama juga dengan menolak Tuhan dan membiarkan diri tetap berada dalam hidup yang lama. Menerima kebaikan dan kebenaran sekalipun sakit dan bahkan dari orang yang kita benci adalah berarti mau untuk bertumbuh dan berkembang kepada kesempurnaan dan keselamatan. Orangnya mungkin ditolak atau tidak disukai atau bahkan dibenci tetapi kebenaran atau kebaikan yang diungkapkannya harus diterima.

Selamat Bermenung. Selamat melayani dengan sepenuh hati. Jangan lupa bahagia.
Tuhan memberkati. Doa Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai slalu.

Jeff Ndun, Jr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline