Lihat ke Halaman Asli

Jeff NdunJr

Sampah Inzphyrasi

"Berjuanglah Dulu, Gagal Itu Urusan Lain"

Diperbarui: 12 Maret 2022   05:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto.felumasinJph.com

Sabtu, 12 Maret 2022
Pekan I Prapaskah
Ul. 26: 16-19
Mat. 5: 43-48

Sahabat-sahabat ...
"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya", sabda Yesus. Inilah tuntutan bagi setiap orang yang percaya pada Allah. Karena itu, setiap orang beriman dituntut untuk berbuat lebih dan plus. Seperti Yesus menawarkan cara yang tidak biasa kepada murid-murid-Nya dan orang Yahudi saat Ia mengajar; "kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu".

Pertanyaannya adalah apakah manusia mampu dan bisa? Jawaban "tidak" untuk orang pesimis dan jawaban "mampu" untuk orang yang optimis. Jawaban "tidak" untuk orang yang tidak tahu diri atau lupa diri bahwa dia pengikut Kristus dan jawaban "mampu" untuk orang yang sadar bahwa dia adalah pengikut Kristus dan menaruh percaya pada Kristus.

Sahabat-sahabat ...
Kita memilih sesuatu pilihan berarti pada saat yang sama kita secara sadar dan dengan tahu-mau siap untuk mengikuti aturan main dari sebuah pilihan. Kita tidak bisa menolak sesuatu yang merupakan syarat mutlak adanya sebuah pilihan. Tidak melaksanakan segala tuntut dari sebuah pilihan adalah sesungguhnya gagal.

Pilihan untuk percaya kepada Allah juga menuntut kita mengikuti aturan main dari Tuhan sendiri. Hal inilah yang dikatakan Musa kepada Orang Israel ketika Tuhan mengadakan perjanjian dengan mereka. Di mana mereka harus setia berpegang pada ketetapan Tuhan sendiri.

Salah satu aturan main atau tuntutan percaya pada Tuhan adalah "hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya". Hal ini hanya akan dicapai  dengan setia melaksanakan ketetapan dan aturan Tuhan sendiri dalam prinsip "lakukanlah yang baik dan hindarilah yang jahat. Ingatlah, berjuanglah dulu, gagal itu urusan kedua. Mulailah dulu, terhenti itu urusan kedua.

Selamat Bermenung. Jangan lupa bahagia
Tuhan memberkati. Doa Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai slalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline