Lihat ke Halaman Asli

Jeff NdunJr

Sampah Inzphyrasi

Bijaksanalah! PW. Sta. Agatha, Perawan dan Martir

Diperbarui: 5 Februari 2022   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto.infokatoik.id

Sabtu, 05 Februari 2022
PW. Santa Agatha, Perawan dan Martir
1Raj. 3: 4-13
Mrk. 6: 30-34

Sahabat-sahabat ...
Dalam doanya, Salomo meminta hati yang bijaksana agar ia dapat menjadi seorang raja yang memimpin secara yang baik. Ia sadar bahwa ia masih muda dan belum berpengalaman karena itu ia memohon kepada Tuhan rahmat kebijaksanaan. Ia juga tahu dan sadar bahwa apa saja yang baik, luar biasa yang dialami oleh Daud ayahnya dalam kepemimpinan sebelumnya, hanya terjadi karena ayahnya selalu tunduk dan taat pada Tuhan.

Yesus dan murid-murid menyingkir ke daerah tenang untuk beristirahat sejenak setelah seharian bekerja mewartakan Injil. Walaupun demikian orang-orang tetap mengikuti mereka. Sekalipun mereka letih tetapi Yesus tidak marah melainkan tetap menaruh belas kasih dan memperhatikan mereka. Yesus tetap melayani mereka dalam pengajaran-Nya, karena untuk merekalah, Ia datang.

Sahabat-sahabat ...
Hari ini, kita merayakan Pesta Wajib Santa Agatha, Perawan dan Martir. Ia lahir di Katania, Asisi, Italia. Menjadi martir sekitar tahun 251. Ia mati demi mempertahankan kemurnian dirinya untuk mengabdi pada Kristus. Ia menolak tawaran seorang petinggi istana bernama Quintianus untuk menikah. Ia dirayu dengan berbagai cara agar ia melanggar sumpah setianya pada Kristus, namun tetaplah gagal. Ia akhirnya dihukum dengan berbagai cara; disiksa, diperkosa dan lebih sadis payudaranya dipotong dengan dijepit. Ia sempat dibakar namun selamat karena gempa bumi. Pada akhirnya ia pun meninggal  di dalam penjara, tempat di mana Rasul Paulus menampakkan diri kepadanya. Ia dijadikan pelindung untuk para penderita kanker payudara, pelindung pemadam kebakaran, pelindung korban pemerkosaan dan lain-lain.

Sahabat-sahabat ...
Mari kita belajar bijaksana dan memohon Rahmat kebijaksanaan bagi diri kita dari Tuhan. Supaya kita mampu memimpin diri kita dan orang lain dalam kebijaksanaan. Supaya kita bukan memperjuangkan pertimbangan pribadi kita tetapi memperjuangkan pertimbangan-pertimbangan  yang prinsipil. Mari kita memohon Rahmat kebijaksanaan seperti Salomo, agar dalam tugas dan tanggung jawab yang kita emban, kita bukan melayani kemauan pribadi-subyektif tetapi melayani keselamatan banyak orang-obyektif. Yesus mengajarkan bahwa kepentingan dan keselamatan banyak orang lebih tinggi dari pada sekadar pertimbangan dan keadaan pribadi. Selain itu, kita patut mempertahankan apa yang baik dan benar seperti Santa Agatha. Kadang kita mempertahankan yang baik namun itu kebaikan menurut perspektif kita bukan perspektif keselamatan.

Marilah kita bijaksana dan memohonkan Rahmat kebijaksanaan dari Tuhan agar kita mampu memimpin dalam kebaikan dan kebenaran serta mampu mempertahankan kebaikan dan kebenaran.

Selamat Bermenung. Jangan Lupa Bahagia.

Tuhan memberkati. Doa Para Malaikat, Bunda Maria, Para Kudus, Santa Agatha dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline