Selasa,18 Januari 2022
Pekan Biasa II
1Samuel 16:1-13
Markus 2:23-28
"Pernakah ada keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik, tetapi takut karena dilarang atau berbenturan bahkan bertentangan dengan aturan?". Untuk menanggapi situasi ini, kita perlu menggaris bawahi bahwa sesuatu yang baik akan tetap menjadi baik sekalipun melanggar atau bertentangan sebuah aturan. Toh sesuatu yang baik itu adalah sebenarnya menjadi dasar pembentukan sebuah aturan.
Bacaan suci hari ini, khususnya bacaan Injil mengetengahkan kepada kita akan hal ini. Aturan itu dibuat untuk manusia. Karena itu demi sesuatu yang baik dan terutama terkait dengan nilai dasar kehidupan, aturan bisa di nomor dua-kan.
Hari ini, orang-orang Farisi berulah lagi, dan itulah " kelebihan" mereka yang sudah mendarah daging. Mereka tidak senang kalau orang lain melakukan sesuatu yang baik. Mereka bersembunyi dibalik aturan untuk menjatuhkan orang lain sekaligus untuk membenarkan diri. Penilaian mereka hanya pada sesuatu yang tampak secara kasat mata. Bagi mereka, segala yang baik akan menjadi buruk kalau sudah melanggar aturan. Mereka sebenarnya sudah jatuh dalam pribadi formalistik. Padahal format dasar sebuah regulasi adalah kebaikan.
Tetapi hal ini berbeda jauh dengan pandangan Yesus. Segala yang bersifat baik tidak akan pernah "mati" di hadapan aturan-aturan yang di buat oleh manusia. Roh dari aturan adalah kebaikan dan aturan adalah bentuk nyata dari kebaikan. Keduanya searah bukan bertentangan.
Maka marilah kita terus untuk memperjuangkan segala yang baik, meski terkadang untuk yang ini kita harus di benci. Ingatlah;"Hari sabat diadakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari sabat".
Selamat berefleksi dan Jangan Lupa Bahagia*
*Tuhan memberkati. Doa Para Malaikat, Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai kita.