Renungan harian
Yesaya 10:1-11
Matius 18:12-14
Pw S. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja.
Pernahkah kita dalam posisi malu atau minder saat ketahuan melakukan kesalahan yang fatal, sehingga membuat kita yang menghindar dari pandangan sesama kita? Bahkan bukan terhadap sesama saja, terhadap Tuhan pun sering kita minder (malu) akibat banyaknya dosa yang kita lakukan. Kita sering katakan seperti ini;"saya ini punya banyak kesalahan, punya banyak dosa, apakah Tuhan masih mau mencintai dan memaafkan saya?. Karena anggapan seperti ini akhirnya jalan yang kita pilih adalah menjauh bahkan menghilang dari persekutuan dengan Tuhan.
Kita lupa bahwa meski seberapa jauh kita berusaha untuk menghindar, usaha untuk menghilang dan bersembunyi dari Tuhan, tetapi Tuhan punya cara tersendiri untuk bisa menemukan kita, Tuhan dengan caranya akan menarik kita dari tempat persembunyian dan akan menemukan kita kembali.
Sering akibat dosa dan kesalahan yang dilakukan, kita merasa diri tidak pantas untuk datang kepada Tuhan, tetapi toh Tuhan tidak pernah memperhitungkan segala dosa kita,bukan karena Tuhan tidak pandai berhitung tetapi Tuhan itu lebih menyayangi kita dibandingkan dosa-dosa kita.
Karena dosa-dosa, kita mulai berasumsi apakah Tuhan masih mau peduli dengan orang-orang berdosa? Yah Tuhan peduli, bahkan sangat peduli, Ia rela meninggalkan 99 ekor domba yang lain, untuk mencari 1 ekor yang tersesat. Ini bukti kepedulian Tuhan yang tanpa batas, bahkan melebihi kesalahan dan dosa-dosa kita, melebihi suatu kesesatan yang sering menjadi pilihan kita.
Maka itu jangan merasa diri "minder" karena satu dosa, tetapi berusahalah untuk temukan jalan pulang dari ketersesatan sebab Tuhan selalu mencari dan menanti, Tuhan akan selalu menemukan.
Salve.
Tuhan memberkati
Rm. Yogar Fallo, Pr
(Pastor Pembantu Paroki Halilulik)