Lihat ke Halaman Asli

Jeff NdunJr

Sampah Inzphyrasi

Pekerja dan Bekerja yang Berkualitas Berakar dari dan dalam Doa dan Kontemplasi

Diperbarui: 4 Desember 2021   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: dokpri

Mm


SABTU, 04 DESEMBER

PEKAN ADVENTUS I)

YES. 30:19-21.23-26
MAT. 9:35-10:1.6-8

"TUAIAN MEMANG BANYAK, TETAPI PEKERJANYA SEDIKIT. MAKA MINTALAH KEPADA TUAN YANG EMPUNYA TUAIAN, SUPAYA IA MENGIRIMKAN PEKERJA-PEKERJA UNTUK TUAIAN ITU"(MAT. 9:37-38)

Sabda Tuhan menampilkan satu fenomena ketidakseimbangan di dalam dunia sebagai sebuah Medan kerja anak-anak Allah. Ketidakseimbangan antara pekerja dengan banyaknya kerja, dengan banyaknya tuaian. Dalam konteks praktis mungkin kita bisa membuat perbandingan; berapa banyak uskup, imam, frater, bruder, suster jika dibandingkan dengan banyaknya awam. Kalaupun banyak berapa yang sungguh baik dan berkualitas. Berapa banyak perbandingan  orang yang terlibat dalam kegiatan menggereja dengan yang tidak terlibat. Kalaupun banyak, berapa yang sungguh tulus, rela dan ikhlas. Dalam konteks yang luas, berapa perbandingan orang yang bekerja dengan kesadaran iman bahwa itu bagian dari panggilan Tuhan dan berapa yang tidak.

"Mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu", sabda Yesus. Setiap orang bisa mencari pekerja atau menawarkan diri sebagai pekerja. Tetapi sabda Yesus mengingatkan bahwa pertama-tama bukan soal tentang banyak dalam jumlah tetapi banyak dalam kualitas. Pekerja atau tawaran diri untuk bekerja harus merupakan buah dari kesadaran penuh di dalam iman, buah dari doa dan berakar dari kontemplasi yang mendalam.

Pekerja atau bekerja sebagai buah dari kontemplasi membawa setiap orang untuk datang dari Allah, bekerja di dalam Allah dan bekerja untuk Allah. Bila demikian, orang tidak menuntut biaya atau balasan melainkan menjadikan dirinya sebagai berkat Tuhan untuk orang lain. Yesus katakan;"kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma".

Setiap orang berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan mengirimkan banyak pekerja di dalam hidup ini. Pada saat yang sama, setiap orang memurnikan motivasinya di dalam bekerja. Lebih baik pekerja sedikit untuk Tuhan dan sesama daripada pekerja banyak tetapi hanya untuk diri sendiri. 

Kita juga patut bertanya kepada diri sendiri, apakah kita sudah sungguh menjadi seorang pekerja?. Kalaupun sudah, apa motivasi terjauh kita?. Apa yang kita cari?. Berdoalah !!!

Seon, 04 Desember 2021
Jeff Ndun, Jr




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline