Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Es Balok Bagi Kesehatan

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Panas...panas... enagnya ngapain ya??? Sebagian besar orang pasti menjawab MINUM ES. Apalagi minum es buah..hmmmm.. mantappp... Minum es sambil makan bakso atau makan mie ayam. Es adalah salah satu solusi utama untuk melegakan dahaga yang kita rasakan apalagi setelah kita beraktigitas dan merasa lelah dan juga di saat cuaca sedang panas atau pada saat musim kemarau tiba es bisa membuat tubuh kita menjadi segar kembali. Bagi para penggemar es berhati-hatilah karena sekarang ini banyak penjual es yang menggunakan es balokan sebagai bahan utamanya. Taukah anda bahwa kegunaan es tersebut sebenarnya adalah sebagai pengawet ikan agar tidak membusuk. Dan taukah anda bahwa es itu dibuat dengan air yang belum di masak alias air yang masih mentah atau masih kotor. Banyak sekali orang-orang yang belum tau akan semua itu mereka dengan enagnya menikmati es tersebut tapi mereka tidak sadar bahwa itu bisa membawa penyakit bagi diri mereka. Taukah anda cara pembuatan es balok tersebut??? cara membuatnya adalah pertama-tama mengambil air sungai kemudian air itu di saring dan kemudian di beri kaporit supaya air menjadi kelihatan bersih padahal sebenarnya di dalam es balok tersebut telah mengandung berbagai kuman yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Es yang baik adalah es yang di buat dari air yang sudah di masak dulu meskipun belum di masak pastikan bahwa air itu belum tercemar seperti misalnya mata air pegunungan. Konsumsilah es yang dalam pembuatannya memang benar-benar steril maksudnya steril disini adalah es itu memang aman untuk di konsumsi. Apabila kita mengkonsumsi barang yang memang benar-benar pantas di konsumsi kan yang untung kita sendiri bukan orang lain, sebelum semua itu belum terlanjur alangkah baiknya kita mencegah diri kita agar tidak memakan atau meminum sesuatu yang tidak layak untuk di konsumsi. S eperti kata pepatah "mencegah itu lebih baik daripada mengobati". Semoga artikel saya ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca. by. Jefri Adimas Nugroho Mahasiswa at UNDIP Program study ilmu keperawatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline