Lihat ke Halaman Asli

Ngerinya Wabah Corona Porak-porandakan Dunia

Diperbarui: 19 Maret 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Corona (Credit: Republika)

Wabah epidemi Covid-19 nyaris memukul semua aspek kehidupan, yang paling parah terhadap aspek ekonomi. Hampir seluruh negara di dunia kini mengalami penurunan pergerakan ekonomi gila-gilaan bahkan diambang resesi.

Para pelaku bisnis was-was, para pekerja pun dilanda kecemasan, bagaimanakah nasib kami kedepan? Begitu pertanyaan yang muncul di benak banyak orang.

Bagi para investor maupun pebisnis yang berkecimpung di dunia pasar modal tentu mengamati dan merasakan langsung dampak tersebut. Sejak wabah Covid-19 mulai menyebar akhir tahun 2019 lalu, pasar modal dunia mulai terpukul, terlebih ketika wabah ini menyebar ke benua Eropa dan Amerika.

Index Dow Jones bursa Amerika yang terkenal itu jatuh nyaris 3000 poin, begitu juga index Hang seng, Nikkei maupun IHSG turut terseret dalam. Bisa terbayang berapa besar epidemi virus Corona merobek perekonomian dunia.

Di tengah-tengah beragam kecemasan ini, temanku tiba-tiba nge-chat melalui whatsapp, "bro, aku babak belur, saranmu dua bulan lalu gak aku dengar" begitu pesan singkatnya. Aku pun sudah menduga, bahwa dia terkena dampak penurunan IHSG yang gila-gilaan itu.

Singkat cerita, aku bertemu temanku ini waktu itu disebuah acara seminar sekitar 3 tahun yang lalu, aku belajar dari dia tentang pasar modal dan dunia saham sejak itu. Tapi perbedaannya dia sudah agak lama bekecimpung di dunia pasar modal, soal keberhasilan nya selama ini dia memang panutan, dalam ukuran anak muda, dia termasuk sudah sukses secara keuangan dan itu diperolehnya nyaris hanya dari bisnis saham.

Tapi beberapa bulan ini dia tampaknya terpukul habis, aku pun meneleponnya dan menyarankan agar berhenti sejenak mengikuti berita dan dunia saham. Sebagaimana yang pernah kami pelajari bersama bahwa ketika orang-orang panik, lebih baik kita tidak membaca berita.

Dan benar saja, menurut pengakuannya, dia nyaris kehilangan 50% nilai investasinya. Kebayang nggak jika misalnya kita invest 1 miliar, hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan kita kehilangan hampir 500 juta? Siapa yang nggak frustasi, dan ini dirasakan oleh banyak orang yang berkecimpung di pasar modal saat ini.

Lihat saja IHSG telah mengalami penurunan lebih dari  Rp. 2100 Triliun hanya dalam 2 bulan, para investor besar tarik modal, bagi yang tidak jeli dengan situasi pasar dan terlanjur hold (menahan) sahamnya, ini bisa jadi buah simalakama, kerugian besar tak terhindarkan.

Saham-saham blue chip bertumbangan, Bank BRI, Bank BCA, BNI, Unilever, Gudang garam, Semen Indonesia, dll mengalami aksi jual besar-besaran hingga transaksi ratusan miliar per hari sejak Corona mulai menyebar di Indonesia.

Bagi kami pemodal kecil, ada sebagian yang beruntung, ketika awal tahun 2020 wabah corona mulai menekan dunia pasar modal, tak sedikit yang telah keluar dari pasar dan menjual sahamnya termasuk saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline