Lihat ke Halaman Asli

Jefri FSiahaan

Wiraswasta

Kuliner Daging Babi Hadir dalam Karnaval Pesona Danau Toba

Diperbarui: 31 Agustus 2019   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Daging Babi (ilustrasi)/halloindo.com 

Maraknya pro dan kontra soal wacana zonasi halal dalam pengembangan wisata danau toba terus menjadi pembahasan. Tanpa bermaksud melakukan perlawanan terhadap wacana itu, Pemkab Toba Samosir justru mecantumkan daging babi sebagai salah satu kuliner yang akan diperlombakan dalam acara Festival Kuliner Toba yang akan digelar pada tanggal 11 sampai 13 September 2019 yang bertempat di Balige, Kabupaten Toba Samosir.

Festival ini akan digelar sebagai bagian dari Karnaval Pesona Danau Toba ke-4. Karnaval Pesona Danau Toba sendiri telah masuk ke dalam kalender wisata danau toba dan akan digelar pada tanggal 13 hingga 15 September 2019. 

Menurut keterangan Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Toba Samosir, Hercules Butarbutar pada Jumat 30 Agustus 2019, di ruang Balai Data Kantor Bupati Tobasa, pihaknya akan menghadirkan cheff ICA (Indonesia Cooking Association) untuk memberi pelatihan kepada para pengusaha kuliner yang menjadi peserta, pelatihan ini akan dilakukan sejak tanggal 11 hingga 12 September di Balige. Usai mengikuti pelatihan, para peserta akan mengikuti perlombaan kuliner pada tanggal 13 September sebagai pembuka acara di Karnaval Pesona Danau Toba.

Selain kuliner berbahan daging babi, kuliner berbahan ikan mujahir dan daging ayam juga turut digelar. "Jadi ada 3 bahan baku kuliner toba yang akan kita perlombakan. Pertama ikan mujahir, daging ayam dan daging babi. 

Nah, para peserta adalah pengusaha kuliner yang ada di Toba Samosir. Kemudian nanti para peserta ini akan mendapat pelatihan selama 2 hari dari ICA, lalu hari ke tiga masakan mereka akan diperlombakan. Nah, pengumuman pemenangnya akan dilakukan pada acara puncak Pesona Danau Toba, tanggal 15 September," ujar Hercules.

Parulian Siregar, Asisten Administrasi Umum Setdakab Toba Samosir menambahkan, bahwa bentuk kuliner yang akan diperlombakan adalah masakan khas batak toba, seperti naniarsik, nanitombur, naniura, nipinadar, sangsang, panggang dan tanggo-tanggo.

"Jadi kulinernya tidak hanya bahannya saja, tetapi juga cara memasaknya. Misalnya kalau ikan berarti diarsik, ditombur, dan diura. Kalau daging ayam dipadar, kalau daging babinya dipanggang, disangsang dan juga tanggo-tanggo," jelasnya menyoal jenis kuliner yang akan diperlombakan.

Menurutnya, perlombaan kuliner khas batak ini perlu dilakukan untuk menambah pemahaman soal kuliner terhadap para pengusaha kuliner, utamanya soal rasa dan tampilan serta penyajian hidangan kepada para tamu.

Meski sedikit kontroversi karena menyertakan daging babi ke dalam perlombaan kuliner di acara Festival Kuliner Toba yang dibalut ke dalam acara Pesona Danau Toba, pihak Dinas Pariwisata mengaku bahwa itu bukanlah bentuk perlawanan Pemkab Tobasa terhadap wacana zonasi wisata halal di danau toba.

"Memang sedikit kontroversi, tapi ini sudah melalui diskusi yang panjang. Intinya, kalau bukan kita yang mempromosikan itu, siapa lagi?" ujarnya mengakhiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline