Lihat ke Halaman Asli

Ruben Sanadi Bantah Tudingan Minta Bayaran Rp4 Milyar untuk Bermain di PSBS Biak

Diperbarui: 2 September 2024   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(BERITA BIAK NUMFOR-AndoyJunior Sanadi)

Biak, Papua Barat – Ruben Sanadi, kapten PSBS Biak, akhirnya buka suara terkait tudingan yang menyebut dirinya meminta bayaran sebesar Rp4 miliar untuk memperpanjang kontraknya di klub tersebut. Dalam sebuah video klarifikasi yang diunggah di media sosial, Ruben dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan meminta pihak yang menyebarkan isu untuk bertanggung jawab.

Kronologi Isu

Isu ini pertama kali mencuat setelah manajemen PSBS Biak menyatakan bahwa mereka tidak dapat mempertahankan Ruben Sanadi karena permintaan gaji yang dianggap terlalu tinggi. Kabar ini segera menyebar di kalangan fans Badai Pasifik, julukan PSBS Biak, dan menimbulkan berbagai spekulasi serta reaksi negatif.

Klarifikasi Ruben Sanadi

Dalam video klarifikasinya, Ruben Sanadi menegaskan bahwa tidak pernah ada negosiasi kontrak yang menyebutkan angka Rp4 miliar. “Saya tidak pernah meminta bayaran sebesar itu. Tidak ada negosiasi kontrak yang menyebutkan angka tersebut,” ujar Ruben. Ia juga menantang pihak yang menyebarkan isu untuk menunjukkan bukti jika memang ada.

Dampak Isu

Tudingan ini tidak hanya merusak reputasi Ruben Sanadi, tetapi juga mempengaruhi hubungan antara pemain dan manajemen PSBS Biak. Beberapa fans yang awalnya mendukung Ruben mulai meragukan integritasnya, meskipun banyak juga yang tetap memberikan dukungan penuh kepada sang kapten.

Tanggapan Manajemen PSBS Biak

Hingga saat ini, manajemen PSBS Biak belum memberikan tanggapan resmi terkait klarifikasi yang disampaikan oleh Ruben Sanadi. Namun, isu ini diharapkan dapat segera diselesaikan agar tidak mengganggu persiapan tim menjelang kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.

Klarifikasi dari Ruben Sanadi ini diharapkan dapat meredakan gejolak di kalangan fans dan mengembalikan fokus tim pada persiapan kompetisi. Ke depan, diharapkan tidak ada lagi isu-isu yang dapat merusak keharmonisan tim dan mengganggu konsentrasi para pemain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline