Lihat ke Halaman Asli

Keresahan Hati di Tengah Demo RUU Pilkada: Mengapa Demokrasi Indonesia Seperti Ini?

Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar rafli-firmansyah (dokpri)

Oleh: Jeff Zelaya

Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dikenal sebagai salah satu negara demokrasi terbesar. Namun, belakangan ini, keresahan hati masyarakatnya semakin mendalam melihat bagaimana demokrasi kita diuji oleh berbagai kebijakan kontroversial, salah satunya adalah revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).

Pada tanggal 22 Agustus 2024, ribuan masyarakat dari berbagai kalangan turun ke jalan dalam aksi yang dikenal sebagai “Peringatan Darurat”, untuk menolak revisi UU Pilkada yang dianggap bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Demonstrasi ini bukan hanya sekadar protes, tetapi juga cerminan dari keresahan masyarakat terhadap arah demokrasi di Indonesia.

Tanggapan Masyarakat

Banyak masyarakat yang merasa bahwa revisi UU Pilkada akan mengurangi transparansi dan demokrasi dalam pemilihan kepala daerah. Mereka khawatir bahwa perubahan ini akan memperkuat kekuasaan pusat dan mengurangi otonomi daerah. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil, menunjukkan betapa seriusnya isu ini.

Di media sosial, tanggapan juga sangat kuat. Banyak netizen yang menggunakan platform seperti Twitter dan Instagram untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap RUU Pilkada. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap isu-isu politik yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Dampak dari Demonstrasi

Salah satu dampak langsung dari demonstrasi ini adalah penundaan pengesahan RUU Pilkada. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan untuk menunda pengesahan setelah rapat paripurna tidak memenuhi kuorum. Ini adalah kemenangan kecil bagi masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa suara rakyat masih memiliki kekuatan.

Demonstrasi ini juga meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Banyak yang mulai lebih aktif terlibat dalam isu-isu politik dan pemerintahan. Namun, di sisi lain, aksi ini juga memberikan tekanan besar terhadap pemerintah untuk lebih mendengarkan suara rakyat dan mempertimbangkan kembali kebijakan yang diusulkan.

Mengapa Demokrasi Kita Seperti Ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline