Lihat ke Halaman Asli

Ijinkan Aku Men-delete Namamu

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

By Jeffrey Wibisono V.

Tidak banyak alasan ketika aku memutuskan untuk menyimpan

nomer handphonemu

alamat emailmu

profile facebookmu

juga messenger chatmu

Sekarang setelah sekian lama tersimpan

Banyak alasanku untuk men-delete namamu

Mungkin berkesan meng-ada-ada

Tetapi untuk membenarkan diri sendiri

Aku bisa mengatakan

Kamu adalah salah satu non-aktif profile

Kamu adalah one-way communication friend

hanya aku yang menghubungimu

tetapi kamu hanya kalau ada perlunya saja mengontakku

Kamu adalah orang yang pernah singgah dihatiku

Sudah tidak perlu lagi untuk dihubungi

Dan tidak perlu mencari tahu tentangmu

Kamu adalah orang yang tidak worthed untuk dipertahankan didalam record-ku

Karena kelakuanmu minus bikin aku sakit hati

Kamu sudah tiada, lenyap bersama hembusan angin

Kamu adalah orang yang sekedar kenalcukup dengan “say hi and bye”

Datamu sudah tidak up to date dan delivery mail error.

Gampangnya bisa dikatakan alasannya adalah

“sudah ndak perlu berhubungan dan ndak ada hubungan lagi lah!”

Dari beberapa alasan itu apa perlunya lagi menyimpan namamu?

Daripada menuh-menuhi daftar kontak

Kemudian memudahkan aku untuk search yang masih aktif

Itulah salah satu cara yang harus aku tempuh

Dengan men-delete namamu

Ijinkan aku melakukannya

Walau tanpa ijinpun tetap aku laksanakan sih sebenarnya

Sudah menjadi tidak penting lagi menyimpan nomer handphone, alamat email juga profil facebookmu

Ndak guna-lah pokoknya namamu ada di-record-ku

Kalau suatu saat kita cross our path lagi

Yaaaaa… let’s see lah

Bali 11 November 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline