Lihat ke Halaman Asli

Jeffry Yoris

Padjajaran University

Kerupuk Ikan Tenggiri Medan: Ciri Khas dan Nilai Tambah

Diperbarui: 19 November 2020   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh :

Jefry Yoris Bangun 1 dan Junianto2

 

1Mahasiswa Program Studi Perikanan Universitas Padjajaran

2Dosen Program Studi Perikanan Universitas Padjajaran

Tahukah kamu, industri yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah industri kerupuk ikan. Produk ini sangat digamari oleh masyarakat Indonesia mulai dari Sabang sampai Marauke.  Sehingga tak salah kalau produk ini merupakan salah “ikon” makanan khas Indonesia.  Kerupuk ikan namanya bermacam-macam tergantung jenis ikan yang ditambahkan dalam pembuatan kerupuk tersebut.  Jika yang tambahkannya adalah Ikan Tenggiri maka disebut kerupuk ikan tenggiri.  Begitu pula dengan kekhasan dari daerah dimana kerupuk tersebut diolah.  Jika pengolahannya bertempat Meda maka disebut kerupuk ikan tengiri medan, dan jika diolah di daerah Pelembang maka disebut ikan tenggiti Palembang.   

Dari hasil penelitian (Lubis dan Hidayah 2018) menunjukkan bahwa nilai tambah pengolahan kerupuk ikan tenggiri di salah satu pengolahan kerupuk ikan tenggiri di Sumatera Utara adalah sebesar Rp.14.292/Kg dengan rasio nilai tambah sebesar 23,30% (<50%) sehingga nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ikan tenggiri menjadi kerupuk ikan tenggiri di salah satu pengolahan kerupuk ikan tenggiri di Sumatera Utara tergolong rendah karena nilai tambah nya masih dibawah <50%.

Kerupuk ikan tenggiri ini sering digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan kerupuk. Makanan ini menjadi kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak, gurih dan ringan. Selain rasa yang enak tersebut, kerupuk ikan juga memiliki kandungan zat-zat kimia yang diperlukan oleh tubuh manusia. Ada yang membedakan kerupuk ikan tenggiri medan ini dibandingkan kerupuk ikan tenggiri  Bangka yaitu pengolahan kerupuk ikan tenggiri di Medan masih diolah secara tradisional bentuk industri rumahan, sedangkan kerupuk ikan tenggiri Bangka yang sudah banyak diolah secara modern menggunakan alat dan teknologi yang lebih modern serta tenaga kerja yang lebih banyak digunakan.

Segmentasi pasar dari produk kerupuk ini yaitu keluarga. Keluarga disini terdiri dari ayah,ibu,dan anak. Dimana baik ayah,ibu, atau anak dapat mengonsumsi kerupuk ini pada saat mereka makan sebagai makanan pelengkap ataupun hanya sebagai makanan ringan.

Bentuk dari kerupuk ikan tenggiri ini yaitu dalam bentuk bulat. Bentuk dari produk kerupuk ikan tenggiri ini dapat diinovasikan dalam bentuk jaring ataupun bentuk jempol agar bentuk dari kerupuk ikan tenggiri ini dapat lebih bervariasi. Kemasan merupakan hal penting bagi suatu produk yang akan dipasarkan. Menariknya suatu kemasan merupakan nilai plus bagi konsumen, guna mengundang selera konsumen agar membeli produk yang kita tawarkan. Kemasan dari produk ini pun masih dari plastik. Untuk mendukung zero-waste sebaiknya menghindari penggunaan plastik pada kemasannya.

Promosi yang digunakan masih dalam bentuk offline yaitu dari mulut ke mulut masih belum ada promosi yang signifikan agar meningkatkan penjualan produk. Inovasi promosi yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan teknologi internet, dimana dapat memasarkan produk kerupuk ikan tenggiri ini di berbagai platform e-commerence­ seperti Shoppe, Tokopedia, Facebook Marketplace,dll dan juga dapat melakukan promosi di media cetak seperti koran dengan mengangkat tema promosi salah satu nya Gemar Makan Ikan ataupun zero-waste.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline