Lihat ke Halaman Asli

Jeffry Kurniawan

Pecandu Ilmu

Dampak Sosial-Ekonomi Berdirinya Industri Kendang Jimbe di Kota Blitar 1997-2014

Diperbarui: 26 Agustus 2020   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto https://suryamalang.tribunnews.com/2019/11/13/kendang-jimbe-dari-sentul-blitar-rambah-pasar-china-dan-afrika

Industri kendang jimbe yang ada di Kota Blitar membawa dampak sosial dan ekonomi. Industri kendang jimbe ini sangat membantu pemerintah Kota Blitar dalam membantu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah.

Semakin banyak Kendang Jimbe yang mampu diproduksi maka akan semakin besar pula pendapatan usaha yang mereka peroleh. Adanya Industri kendang jimbe meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pendapatan masyarakat yang lebih menjanjikan maka terjadi perubahan sosial dikalangan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi perubahan pada lapangan pekerjaan, pada pendidikan dan peran serta wanita.

Perubahan pada lapangan pekerjaan dapat dilihat dari sebelum berdirinya Industri Kendang Jimbe, Masyarakat desa Santren mayoritas berpencaharian sebagai petani, peternak, pedagang dan bubut kayu dan kondisi ini dilakukan secara turun temurun namun setelah berdirinya industri kendang Jimbe banyak masyarakat sekitar bahkan dari luar desa berpindah profesi sebagai pembuat kendang jimbe.

Perubahan pada pendidikan ini berkaitan dengan lulusan, sebelumnya yang semula hanya bisa menamatkan pendidikan 9 tahun sekarang banyak anak muda desa Santren yang bisa menyelesaikan pendidikan 12 tahun bahkan sudah banyak yang melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana.

Perubahan peran wanita di desa Santren ini berkaitan dengan peran wanita yang dahulu hanya menjadi ibu rumah tangga (mengasuh anak) dengan berdirinya industri kendang jimbe ini mereka dapat bekerja dan bekerjanya pun dirumah karena mereka dapat membawa kendang jimbe untuk diplitur atau dihias dirumah, bila sudah selesai baru dibawa ke pabriknya.

Disisi lain berdirinya Industri Kendang Jimbe bisa menyerap tenaga kerja baik dari desa maupun dari luar desa Santren sendiri. Namun disisi lain menimbulkan persaingan karena setelah bekerja, mendapatkan keterampilan dan juga modal mereka keluar dan mendirikan usaha sendiri.

Di tahun 2008 banyak masyarakat yang berlomba-lomba untuk memproduksi kendang jimbe, seperti desa Sentul dan Tanggung sehingga banyak yang mengatakan bahwa kendang jimbe berasal dari desa Sentul dan desa Tanggung.

Namun para pengusaha kendang jimbe di desa Santren tidak terlalu menghiraukan masalah tersebut, mereka senang dan tidak takut untuk kehilangan pelanggan karena dapat termotivasi untuk menciptakan model yang lebih kreatif sehingga memiliki ciri khas tersendiri

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dampak sosial-ekonomi masyarakat desa Santren, Sentul dan Panggung mengalami perubahan yang signifikant karena mengalami peningkatan pendapatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline