Lihat ke Halaman Asli

Jeff Sinaga

Suka menulis, olahraga dan berpikir

Bila Kau Menyesal Mencintaiku

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tersentak, terdiam, terpaku

Sesaat setelah kata itu terucap

Impianku mulai goyah

Sadarku tertegun seolah lama bermimpi indah

Aku sadar kata takkan terucap tanpa rasa

Rasa dengan makna yang mungkin bagimu tak sama

Hayalmu tinggi dan harapanmu berbeda

Sementara nyatanya masih merajut asa

Aku tak pernah tau apa yang ada dalam pikiranmu

Seperti sebuah misteri yang hanya terungkap oleh waktu

Denganmu hanya mampu lewati apa yang ada di depanku

Aku juga bukan yang Maha Memahami lagi Maha Melihat

Hanya seorang biasa yang belajar memahami rasa yang luar biasa

“tak apa” kataku, bila memang begitu

Tak pernah sebersit pun tuk halangi bahagiamu

“trima kasih” ucapku, kau telah ingatkanku

Tak pernah terpikir sedikitpun akan mendengar kata-kata itu

Bagimu selama ribuan jam yang terlewati

Mungkin mampu memudarkan cerita tentang kita

Mungkin memang aku kurang sempurna

Atau parasku kurang elok

Atau perangaiku kurang memikat

Atau hatiku juga kurang baik untukmu

Hingga membuatmu menyesal mengenalku



Naif memang bercermin dari semua kata-kata itu

Berharap sesuatu indah, namun kau berbeda

Impian mungil sederhana yang indah kelak mungkin ku bangun

Namun...ha.ha.ha.ha.ha.ha.ha

Terlalu indah mimpi itu sehingga membuatku candu

Enggan untuk melirik kenyataan

Hingga saat kau menyadarkanku

“padahal baru kemaren untuk kesekian kalinya aku serukan doa tentangmu”, bisikku dalam hati

Tentang rasa ini, tentang kita dan impian masa depan

Menyayangimu, menjagamu, melindungimu dan membahagiakanmu

Kesederhanaan harapan untukmu

Namun bila kau menyesal

Tak mengapa buatku

Aku takkan merapuh

Tak pula merana terpaku

Tak pantas bagiku menjadi pecundang

Bila kau masih menyesal, baik bagimu

Mungkin bukan aku dihatimu

Walau bagiku kau melekat dihatiku

Aku takkan menyesal

Sebab ku yakin dalam hati ini

Mencintaimu bukan suatu kesalahan untuk disesali

Meskipun tertalu banyak kesalahan demi kesalahan dariku

Kesalahan-kesalahan yang mendewasakanku untuk tulus mencintaimu

Pun segala yang terbaik tetap untukmu

Selama nafas dan raga masih hidup

Selama api ini masih menyala untukmu

Karena bagiku, dirimu adalah satu dari sekian anugerah terindah dalam hidupku

Namun bila kau masih saja tetap menyesal mencintaiku

Aku bersyukur untuk setiap waktumu

Doaku selalu untukmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline