Lihat ke Halaman Asli

Polusi Udara Indonesia yang Memburuk

Diperbarui: 26 Oktober 2023   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Polusi udara merupakan masalah serius yang sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan banyaknya zat-zat polutan yang dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari, musim kemarau panjang yang menyebabkan tidak turunnya hujan, dan kendaraan bermotor yang setiap harinya selalu menghasilkan polutan dan mencemari udara bersih melalui pelepasan polutan seperti nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan partikulat (PM) yang dikeluarkan dari kendaraan tersebut.

Udara yang telah tercemar oleh polusi tidak hanya berdampak pada kehidupan manusia tetapi seluruh makhluk hidup juga akan terkena efek langsung dari pencamaran udara. Polusi udara memiliki efek terhadap kesehatan manusia, seperti memicu iritasi pernapasan bagian atas (ISPA), serangan asma, kanker paru-paru, infeksi saluran pernapasan akut pada anak-anak dan bronkitis kronis pada orang dewasa. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada lebih dari 638 ribu kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta pada periode Januari hingga Juni 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan setiap bulan ada 100 ribu warga yang terdampak Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Pemerintah pun mengimbau masyarakat menggunakan masker untuk saat ini sebagai bentuk pencegahan masyarakat dalam menghirup udara yang tidak sehat.

Menurut data IQAir yang dirilis pada 2022, Indonesia meningkati peringkat tertinggi ke-26 dari 131 negara dengan tingkat konsentrasi pencemaran tertinggi. Dengan kondisi udara yang buruk, ini menandakan sikap abai masyarakat Indonesia terhadap udara bersih. Padahal seperti yang kita ketahui, dampak buruk dari kualitas udara dirasakan secara langsung oleh masyarakat. 

Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sangat tidak sehat dengan indeks angka 234 dan polusi udara PM2.5. Berdasarkan IQAir polusi udara PM2.5 adalah ancaman kesehatan terbesar di dunia. Ukurannya yang kecil membuat PM2.5 dapat tetap melayang di udara untuk waktu yang lama dan dapat diserap jauh ke dalam aliran darah saat terhirup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa polusi udara di Jakarta dapat mengurangi harapan hidup penduduk hingga 5,5 tahun. Hal ini menjadi ancaman bagi peningkatan kualitas SDM Indonesia. Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perindustrian (PPN)/Badan Perindustrian (Bappenas) Yanuar Nugroho mengungkapkan berdasarkan riset Indeks Kualitas Hidup Indonesia (IPN) 2021, rata-rata bisa kehilangan potensi hidup warga negara. Sementara itu, di kota-kota besar seperti Jakarta, polusi udara baru-baru ini berpotensi mempersingkat harapan hidup penduduk hingga 5,5 tahun.

Polusi udara berdampak buruk dalam segala aspek kehidupan, seperti efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup. Polusi udara juga dapat menyebabkan hujan asam yang disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara yang akhirnya jatuh ke tanah sebagai hujan asam.

Pemerintah saat ini berupaya melindungi masyarakat dan mengupayakan untuk tidak terpapar dengan polusi udara yang tercemar tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan sistem kerja dari rumah (work from home). Hal ini dilakukan selain untuk mengurangi mobilitas masyarakat, juga untuk membuat jumlah kendaraan berkurang yang secara langsung dapat mengurangi polusi udara. 

Pemerintah juga mendorong penggunaan transportasi umum agar mengurangi jumlah pengendara pribadi, dengan solusi penggunaan kereta api ringan (light rail transit/LRT). Penggunaan transportasi umum merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat demi berkontribusi mengurangi polusi udara.

Oleh karena itu, permasalahan ini tidak cukup hanya ditangani oleh pemerintah saja tetapi juga masyarakat. Disini lah dibutuhkan kerja sama antara seluruh bagian masyarakat Indonesia bersama pemerintah dalam meminimalisir polusi udara demi kenyamanan masyarakat menuju udara Indonesia yang lebih bersih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline