Lihat ke Halaman Asli

Waktu Terakhir

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak dapat kabur lagi

Hanya berlari ke setiap arah yang sia-sia

Hanya bersembunyi di perlindungan tiada guna

Hanya memiliki doa terakhir sebagai pembelaan

Dan hanya meratapi hidup tiada arti lagi

Langit mulai menggelapkan jalurku,karena sang surya sudah tidak sudi melihatku

Semua pengharapan telah terlambat untuk menjadi kenyataan

Tangan yang terulur membantu telah kehilangan kuasanya

Sendirian aku kini,menjadi salah satu yang tertandai

Tertandai oleh takdir pasti yang pastinya tidak dapat dipungkiri

Dikejar-kejar hingga nanti, untuk sebuah penghakiman yang belum siap kutemui

Inilah waktuku, yang mungkin tersia-siakan

Inilah dosaku,kalau bisa dibilang begitu

Sirna sudah kesempatanku, ketika takdir berkata waktuku habis

Ya, inilah akhirnya

Waktunya berhenti, untuk terpaksa menerima apa yang akan terjadi

Dan menunggu kawan terakhir yang akan menyertaiku nanti

Menantinya...sambil menatap bintang-bintang yang menyinari malam

Hingga bintang-bintang itu tidak mampu lagi menyinari gelapnya pandanganku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline