Lihat ke Halaman Asli

Sesilia.M

Mahasiswa Psikologi

Emosi Publik Berujung Doxing pada Dosen FK Undip: Buntut Kasus Mahasiswi PPDS yang Bunuh Diri

Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diskominfo.badungkab.go.id

Bulan Agustus tahun 2024 lalu, seorang mahasiswa program PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Aulia Risma Lestari, dilaporkan meninggal karena bunuh diri di tempat tinggalnya di sekitar lingkungan tempat ia menjalani praktik pendidikan di RSUP Dr. Kariadi. Dugaan awal menyebutkan adanya perundungan, tetapi pihak Undip menyatakan bahwa faktor kesehatan berperan besar dalam kejadian ini. 

Berbagai sumber mulai mencari tau tentang kebenaran terkait alasan bunuh diri yang dilakukan oleh Aulia. Bukti-bukti mengenai dugaan perundungan yang ia alami, termasuk melalui buku harian milik Aulia yang ditemukan di tempat kejadian. Dalam catatannya, ia menggambarkan tekanan dan perlakuan buruk dari senior. Aulia juga sempat mengungkapkan kepada orang tuanya bahwa ia merasa tertekan dan ingin mengundurkan diri dari program tersebut, tetapi terikat oleh kewajiban beasiswa sehingga tak bisa melakukan pengunduran diri. Berbagai bentuk perundungan yang Aulia alami antara lain, ia mengalami intimidasi verbal, beberapa laporan juga menunjukkan bahwa Aulia mengalami eksploitasi oleh senior, termasuk permintaan untuk menanggung biaya pribadi senior, seperti makan, hiburan, dan sewa kendaraan. Polda Jawa Tengah sudah memulai investigasi lebih lanjut dan menetapkan tersangka dalam kasus ini, dengan tujuan membawa keadilan bagi korban dan menghindari insiden serupa di masa depan.

Buntut dari kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Aulia ini, menyeret sejumlah senior dan dosen yang diduga berkaitan erat dengan kasus ini. Setelah insiden tersebut, dua dokter yang juga merupakan dosen di Undip diduga mengalami serangan doxing oleh masyarakat dan pengguna media sosial. Doxing muncul sebagai bentuk luapan emosi dan kekecewaan terhadap pihak-pihak yang dianggap terkait secara langsung atau tidak langsung dengan insiden tersebut. 

Diary Aulia Risma Lestari (radarmagelang.id)

Alasan Doxing Terjadi & Dampaknya 

Publik merasa simpati terhadap korban dan mengecam pihak universitas serta beberapa individu yang dianggap bertanggung jawab atas tekanan mental yang diduga dialami oleh mahasiswi tersebut. Ketika kekecewaan publik tidak menemukan jalur formal untuk disalurkan, pengguna media sosial sering kali mencari sendiri siapa saja yang dianggap terlibat. Akibatnya, data pribadi dua dokter ini tersebar di media sosial dengan maksud memberikan tekanan dan rasa malu kepada mereka.

Doxing atau menyebarkan informasi pribadi tanpa izin adalah tindakan berbahaya karena dapat memicu cyberbullying dan ancaman terhadap keamanan. Doxing ini dipicu oleh persepsi bahwa dosen-dosen tersebut, melalui peran atau tindakan tertentu, mungkin berkontribusi pada kondisi mental korban. Namun, terlepas dari rasa kekecewaan, tindakan doxing bukanlah solusi yang etis karena melanggar privasi dan dapat menyebabkan ancaman nyata bagi keamanan pribadi. Doxing dapat merugikan pihak yang mungkin tidak bersalah dan memicu masalah hukum serta trauma psikologis bagi korban doxing.

(wartaevent.com)

Fakta dan Klarifikasi

Pihak Undip sendiri menyatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi internal dan mereka tidak menemukan bukti kuat bahwa adanya perundungan di dalam FK Undip dan masalah kesehatan diduga menjadi salah satu faktor penyebab bunuh diri Aulia. Sebagai langkah lanjut, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara Program Studi Anestesi di RSUP Dr. Kariadi, tempat Aulia berpraktik, untuk mengantisipasi insiden serupa dan memperbaiki sistem pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline