Lihat ke Halaman Asli

Masih Lajang, Tapi Bermasalah dengan Keuangan? Segera Lakukan Enam Aksi Berikut Ini jika Anda Ingin Tidur Nyenyak!

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JECorner.com - Belum habis bulan tetapi dompet Anda sudah kosong? Wah, jangan biarkan ini terjadi, apalagi jika Anda masih lajang dan memiliki penghasilan yang lumayan bagus. Status lajang memang enak, karena Anda masih terbebas dari berbagai tanggungan. Tapi kebebasan ini bukan berarti Anda hidup bebas dari perencanaan keuangan yang jitu.

Karir yang terus meningkat harus didukung kemapanan finansial. Jika tidak, percuma saja Anda memburu karir tetapi masalah keuangan tetap memburu Anda setiap bulan. Segera lakukan enam aksi dibawah ini jika Anda ingin tidur nyenyak.

Aksi Pertama: Lakukan Financial Check Up Sekarang!
Sebelum pasrah pada seorang perencana keuangan yang sering disebut juga sebagai financial planner, Anda sendirilah yang harus segera lakukan pemeriksaan atau check-up keuangan Anda. Jika Anda kurang disiplin mencatat pengeluaran atau bahkan tidak sama sekali, maka mulailah mencatatnya sekarang. Amati alur cashflow pemasukan dan pengeluaran. Amati pada pos mana pengeluaran menjadi tak terkendali.

Kebanyakan lajang selalu terjebak pada gaya hidup konsumtif. Anda akan terkaget-kaget jika mendapati catatan besarnya dana pembelian perangkat elektronik (gadget) dan yang Anda habiskan untuk bergaul (hangout) di akhir pekan. Kurangi atau ubah gaya hidup Anda. Jika akan melakukan pembelian dengan dana yang besar, pikirkan dulu selama 24 jam sebelum memutuskan.

Periksa lagi porsi pengeluaran Anda. Berikan batas alokasi yang jelas dan ketat. Misalnya:


  • 50% untuk kebutuhan rutin sehari-hari seperti transportasi dan makan
  • 15% untuk hiburan / entertainment (hangout atau liburan) dan pengembangan diri (buku atau kursus)
  • 15% untuk pengelolaan utang
  • 10% untuk dana darurat
  • 10% untuk tabungan

Sesuaikan porsi di atas sesuai dengan keadaan Anda dan latih kedisiplinan. (untuk asuransi??)

Aksi Kedua: Tinjau Kembali Tujuan Jangka Panjang
Anda mungkin lupa dengan rencana jangka panjang Anda. Kesibukan yang padat dan sangat menyita pikiran sering membuat Anda terlena. Saatnya Anda ingat kembali rencana menikah, impian membeli rumah atau membuka usaha sampingan.

Tinjau kembali semua tujuan yang pernah Anda ikrarkan. Masih berapa lama lagi? Sejauh mana upaya Anda? Kedua pertanyaan ini akan menuntun analisis tinjauan Anda itu. Tuliskan kembali dengan strategi terbaru. Jika telah berantakan, ubah kembali strategi keuangan dan target waktu sehingga Anda memiliki semangat keberhasilan yang baru.

Memang enak jika hidup dibiarkan mengalir seperti air. Tetapi Anda harus mengerti ke mana mengalirnya. Selalu mengingat tujuan jangka panjang membuat Anda punya kontrol untuk mencapainya.

Aksi Ketiga: Kontrol Utang Sebelum Utang Mengontrol Anda
Berhentilah menambah utang baru. Minimalkan pemakaian kartu kredit. Bayarlah dengan tunai. Tidak bijak menggunakan kartu kredit hanya akan menambah utang baru dan membuatnya bergulung jika tidak dilunasi secara penuh tepat waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline