Lihat ke Halaman Asli

Hipertensi pada Kalangan Remaja

Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi tidak memandang usia, meskipun lebih umum terjadi pada orang dewasa, hipertensi dapat terjadi pada remaja. Di Indonesia masalah hipertensi pada remaja semakin meningkat. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%. Hipertensi merupakan masalah serius karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Maka, penting bagi seluruh kalangan untuk memperhatikan dan menjaga tekanan darah dalam batas yang normal, termasuk pada kalangan remaja. Ada banyak faktor penyebab hipertensi. Faktor genetik, obesitas, dan gaya hidup adalah beberapa faktor hipertensi pada remaja. Dalam salah satu penelitian kesehatan masyarakat dinyatakan bahwa penyebab yang paling mempengaruhi adalah gaya hidup.

Kemudian tidak hanya itu, stress pada remaja juga dapat menyebabkan hipertensi. Remaja adalah masa peralihan dari usia anak -- anak menuju usia dewasa. Pada masa itulah, remaja sering menghadapi tekanan dari berbagai aspek kehidupan, seperti masalah keluarga, tutunan belajar dan tekanan sosial. Stress pada remaja juga dapat membuat mereka mengonsumsi alkohol. Mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan hipertensi

Gaya hidup yang jelek tersebut seharusnya ditangani dengan kebiasaan sehat, misalnya mengonsumsi gizi yang dibutuhkan secara cukup. Mengurangi asupan makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan gula yang dapat meningkatkan risiko hipertensi pada remaja. Pola makan yang didominasi oleh makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis dapat juga berdampak negatif pada tekanan darah. Selain pola makan, aktivitas fisik juga perlu diperhatikan. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang dapat menyebabkan obesitas, dapat membuat hormon tidak seimbang. Tidak hanya dengan kebiasaan saja, tapi perlu dengan penanganan dokter.

Oleh karena itu, para remaja harus ingat pentingnya menjaga asupan makanan, belajar mengontrol stress, menjaga pola gaya hidup dan rutin kontrol ke dokter.

https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-Hipertensi

https://fkm.unair.ac.id/hipertensi-tak-pernah-pandang-usia-remajapun-banyak-yang-terkena/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline