Lihat ke Halaman Asli

Joko Widodo

Peneliti, Dosen, dan Musisi

Nomenklatur Kementerian

Diperbarui: 22 Oktober 2019   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pembentukan kursi kementerian baru. (KOMPAS/HANDINING)

Di Jepang ada Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sains dan Teknologi, atau lebih dikenal dengan singkatan MEXT. Teman-teman yang biasa nyari beasiswa pasti sudah hafal. Jepang sengaja menyatukan semuanya dalam satu rangkaian nafas koordinasi. Hasilnya seperti apa yang sudah dicapai Jepang saat ini.

Terkait Pendidikan, MEXT mengurus pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi. Budaya disatukan dengan Pendidikan sebagai sarana untuk membentuk karakter dan moralitas sejak usia dini. Salah satu bentuk kebijakannya, dari TK-SD kelas 2 tidak ada pelajaran membaca dan berhitung. 

Adanya bermain untuk membina karakter, moral, dan kebersamaan. Karena Jepang menganut Wajib belajar 9 tahun, maka tidak ada istilah tidak naik kelas. Kelas disesuikan dengan umur, bisa nggak bisa semua naik kelas sampai kelas 3 SMP.

Mungkin karena kebiasaan mengatur semua dalam satu nafas kesinambungan, di Jepang anak-anak Kelas 6 SD sudah diplot tahun depan SMP-nya lanjut di mana. Anak SMP kelas 3 semester awal sudah mendaftar SMA, dan anak SMA kelas 3 semester awal sudah daftar Perguruan Tinggi. 

Di Perguruan Tinggi, proses ini terus berlanjut; untuk anak S1 pada awal tahun terakhir sudah bisa mendaftar S2, Anak S2 awal tahun terakhir sudah bisa mendaftar S3. Disamping itu ada pilihan mereka mengikuti job test di awal tahun terakhir tersebut untuk anak S1, S2, dan S3 yang memilih akan bekerja setelah selesai studi.

Untuk satuan tahun ajaran dari TK sampai Perguruan Tinggi sama, berawal di April dan berakhir di Maret. Hanya ada beberapa program khusus di PT yang satu tahun menerima pendaftaran 2 kali, biasanya untuk kuliah mulai April atau Oktober. 

Di dunia kerja nanti akan nyambung, karena biasanya awal kerja akan dimulai dari April atau Oktober, jadi tidak ada istilah nganggur bagi yang ingin langsung kerja begitu lulus kuliah. Harmoni sistem ini begitu rapi diciptakan di Jepang.

Untuk Sains dan Teknologi, Jepang membagi kelompok lembaga riset menjadi dua. Beberapa lembaga riset seperti JAXA (Badan Antariksa), NIMS (Material Sains), NIED (Kebencanaan) dll ada di bawah MEXT. 

Sementara ada lembaga riset yang sifatnya lebih advanced technology untuk mendorong hilirisasi sains teknologi ke arah industri, berada di bawah Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri atau METI. 

Lembaga riset itu bernama AIST (National Institute of Advanced Industrial Science and Technology). Kalau di Indonesia, namanya BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). 

Makanya di bawah AIST ada kegiatan inkubasi teknologi, untuk membina UMKM baru di bidang teknologi, di BPPT juga ada. Bahkan untuk mempertajam hilirisasi sains dan teknologi ke arah industri dibuat badan satu lagi di bawah METI, namanya NEDO (New Energy and Industrial Technology Development Organization yang merupakan badan yang dibuat untuk pengembangan teknologi Industri dan energi baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline