Seperti kita ketahui masyarakat Jepang sangat mengandalkan kereta api dalam aktivitas sehari-hari. Kereta api telah menjadi indikator nilai strategis dari sebuah lokasi. Mahal tidaknya properti di Jepang sangat tergantung dari seberapa jauh jarak properti tersebut dengan stasiun.
Jepang telah mulai membangun perkereta-apiannya mulai abad 18 setelah restorasi meiji sebagai tonggak modernisasi Jepang dideklarasikan. Oleh karena itu jangan heran kalau saat ini dunia perkereta-apian Jepang telah maju dengan pesat. Kelebihan yang paling utama dunia perkereta-apian Jepang adalah jaringan subwaynya yang berlapis-lapis di bawah tanah. Lalu seperti apakah kondisi kereta dan suasana subway di Jepang? Berikut adalah rangkaian cerita dalam foto yang akan saya ceritakan kepada teman-teman semuanya.Gambar header di atas adalah suasana di salah satu stasiun di Jepang. Apabila akan masuk ke subway, kita harus mencari entry gate, setelah itu kita akan turun ke subway dengan eskalator seperti teman-teman lihat pada gambar di bawah ini
Mungkin hampir sama suananya seperti kita masuk mall di Jakarta atau kota-kota di Indonesia lainnya.
Suasana di dalam stasiun mulai bisa dilihat seperti gambar di atas
Penumpang hilir mudik di stasiun untuk mencari gate sesuai tujuan perjalanan yang telah di rencanakan
Jika anda lihat suasana gambar di atas memang lebih mirip mall daripada stasiun.
Petunjuk arah di stasiun subway di Jepang dituliskan dengan huruf Kanji, Katakana Hiragana, atau Romaji (Romawi), jadi sebenarnya nggak uta-buta amat meskipun tidak bisa baca Kanji.
Langkah pertama yang harus anda lakukan di stasiun kereta di Jepang adalah mencari tempat pembelian tiket. Tapi ingat di Jepang tidak ada petugas loket yang melayani semua dilayani dengan mesin elektronik.
Di Jepang, uang benar-benar bisa diandalkan. Anda tidak perlu punya kartu ini dan itu, cukup pegang uang kertas atau logam, dan masukkan aja ke mesin seperti di atas, maka anda sudah mendapatkan tiket yang diinginkan. Masukkan saja uang berapapun nilainya, mesin akan mengeluarkan kembalian sesuai transaksi anda. Kembalian bisa berupa uang kertas maupun logam. Hebat bukan ??
Gambar di atas adalah gambar mesin pembelian tiket kereta.
Tidak seperti di Indonesia, di Jepang stasiun dilengkapi dengan pintu pengaman yang baru akan terbuka berbarengan dengan terbukanya pintu kereta. Jadi jangan takut tersambar kereta, betapapun kencangnya kereta di Jepang. Yang lebih mengagumkan lagi, lintasan kereta hanya pas dengan lebar kereta, sehingga antara kereta dengan dinding samping hanya terpisah beberapa inchi saja.
Di lorong stasiun juga dilengkapi penunjuk arah, yang secara umum berupa huruf kanji.
Di beberapa stasiun, anda harus turun lagi ke dalam untuk berpindah line kereta, lumayan nih buat olahraga ...
Gambar di atas adalah suasana di dalam Kabin Kereta Ginza Line, seperti diketahui di Jepang beda kereta dimiliki oleh beda perusahaan, misalnya ada Ginza Line, Yamanote Line, Sobu Line, Musashino Line, Sinkansen dll. Terkait kepadatan peumpang, seperti halnya di Indonesia, pada jam-jam tertentu, kereta api di Jepang juga padat ...Bagaimana? Menarik bukan ??
Sampai bertemu pada serial tulisan tentang Jepang selanjutnya.
Salam dari Jepang,
Saat ini tinggal di Tsukuba, Jepang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI