Selamat malem
Membaca tulisan di kompasiana malam ini sebagian besar membicarakan tentang kekisruhan tentang pencoretan 14 pemain ISL oleh Manuel Blanco (MB). Sebagian komentar2 di tulisan tersebut membicarakan disiplin dan ketegasan pelatih serta manjanya pemain-pemain. Tetapi pikiran saya terusik untuk melihat dari sisi lain.
Menurut saya kejadian ini bukanlah suatu yang kebetulan, kejadian ini adalah suatu rancangan untuk mengganti posisi pelatih (MB). Kenapa MB harus diganti?, karena MB orangnya tegas dan taat aturan dan alasan yang paling kuat adalah MB bukan orang dari KPSI sehingga sulit untuk "dikendalikan". Dari hasil kisruh ini bisa jadi Alfried Riedle (AR) akan kembali melatih timnas atau paling tidak Rahmat Darmawan akan kembali, sehingga semua lebih gampang "diatur"
Alasan saya menganggap ini bukan suatu kebetulan sebenarnya sangat sederhana, 14 pemain di ISL kompak minta ijin untuk tidak melanjutkan latihan dengan alasan kelelahan adalah hal yang tidak masuk akal. Padahal Irfan Bachdim yang baru sampai jam 2 malam dari Thailand paginya sudah ikut latihan full. Jadi alasan kelelahan tidak ikut latihan hanya mengada-ada, hanya untuk memancing ketegasan MB dan kekisruhan sehingga manajemen BTN bisa mengambil langkah berikutnya. Kalau hanya latihan 90 menit saja mereka sudah ngos-ngosan artinya mereka memang tidak layak masuk timnas. Artinya kualitas mereka tidak istimewa, terutama mentalnya sangat lemah. Dan timnas tidak cocok untuk pemain bermental lemah. Bahkan menurut saya mental pemain timnas dibawah asuhan Nil Maizar lebih bagus, ditengah ejekan dan hinaan pemain "tarkam" mereka tetap latihan dengan serius dan sungguh-sungguh.
Ini hanya pandangan sederhana saya atau "prasangka buruk" saya, mudah-mudahan pikiran saya salah.
"Tetap dukung timnas siapapun pemain dan pelatihnya"
Pasti banyak yang menghujat "DA lover", "agen Halma"...hihihi, "BSH" dan satu lagi "Blanco lover".
Simak juga tulisan saya yang ini "Apa yang terjadi setelah KLB"
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H